Shanghai, China (ANTARA) - Era industri 4.0 memacu perusahaan bekerja optimal dan berkelanjutan dengan cara memaksimalkan teknologi digital yang pada akhirnya dapat menghasilkan kinerja efisien. Salah satu teknologi yang dapat dikedepankan adalah video tiga dimensi dari Dassault Systemes.

Pada pertemuan "Dassault Systemes: Manufacturing in the Age of Experience" 17-18 September di Shanghai, China, perusahaan global software desain 3D, digital dan solusi manajemen manufaktur itu menunjukkan beberapa cara mengoptimalkan kinerja pabrik melalui teknologi 3DEXPERIENCE.

Guillaume Vendroux, CEO merek DELMIA dari Dassault Systemes, mengatakan bahwa penggunaan video tiga dimensi, teknologi kecerdasan buatan, dan internet untuk semua, dapat mengoptimalisasi kinerja perusahaan, yang akan menjadi tren di masa depan.

"Kesempatan dan peluang besar ke depan adalah optimalisasi industri, bukan cuma dari sisi teknologi, namun juga akan berbuah efisiensi," kata Guillaume Vendroux di Shanghai, Kamis (19/9).

"Meningkatkan efisiensi juga berarti meminimalisir penggunaan sumber daya," tambah dia.

Optimalisasi yang dimaksud Guillaume adalah penggunaan alat-alat berteknologi visual tinggi, sekaligus menginventarisir data sebagai bahan acuan dan evaluasi, misalnya pada bidang pengawasan, koordinasi dan perawatan, sehingga biaya dan waktu tidak terbuang karena kesalahan koordinasi.

Dalam suatu sesi, Dassault Systemes menunjukkan beberapa mekanisme baru untuk mengoptimalisasi perusahaan atau pabrik, misalnya robot digital twin display yang dapat memantau kinerja pabrik dengan kamera yang bisa melihat ke berbagai sisi sudut secara detail.

Digital twin display digerakkan oleh satu operator untuk memantau ruangan pabrik atau manufaktur. Gambar tiga dimensi yang ditangkap dapat dipantau pada monitor-monitor dan diolah langsung tim pengawas kendati mereka berada lokasi berbeda.

Teknologi kedua adalah maintenance enginering, di mana mekanik pabrik dapat memantau kondisi mesin dari jauh. Hal itu dapat menghemat waktu para mekanik untuk mempersiapkan perawatan sebelum terjun langsung menangani mesin.

Tampilan gambar yang didapat pada kamera maintenance enginering memberikan grafis yang detail, bahkan dapat diperbesar hingga seukuran sekrup mesin, sehingga mekanik dapat langsung membawa jenis alat yang diperlukan secara efisien.
Pembicara menjelaskan teknologi collaborating lean practice pada sesi experience Dassault Systemes Manufacturing in the Age of Experience 17-18 September 2019, di Shanghai, China. (ANTARA News/Alviansyah P)


Teknologi ketiga adalah collaborating lean practice, berupa layar pemantau tiga dimensi berukuran besar yang bisa saling memantau pekerjaan antardivisi.

Konsep bekerja transparan sangat dikedepankan dalam teknologi ini, terutama pada lini produksi yang berhubungan langsung. Misalnya divisi produksi membutuhkan suplai bahan baku secara cepat, maka melalui collaborating lean practice, divisi terkait dapat melihat kebutuhan itu dan langsung memberikan suplai tanpa membuang waktu.

Selanjutnya ada teknologi robot programming, berupa sistem teknologi yang mendesain kinerja robot sesuai kebutuhan pabrik. Ketepatan waktu dan akurasi pekerjaan dipastikan melalui kinerja robot itu.

Melalui beberapa teknologi di atas, mekanisme koordinasi, pengawasan dan ketepatan kinerja dapat dioptimalisasikan. Setelah itu, perusahaan dapat menciptakan optimization monitoring berupa layar yang menampilkan kumpulan statistik dari berbagai data antardivisi yang masuk saat itu juga (real time).

Optimization monitoring akan memudahkan para pengambil kebijakan mengambil langkah cepat untuk memaksimalkan produksi, atau menangani masalah apabila terjadi kendala.

Jika seluruh kinerja pada perusahaan berjalan optimal, maka pabrik dapat membuat perencanaan rantai pasokan (supply chain planning) secara lebih akurat. Mekanisme perencanaan rantai pasokan mengacu pada data-data pasokan bahan baku dan produksi yang dihasilkan untuk kemudian didistribusikan.

Ketepatan pasokan bahan baku dan produk yang dihasilkan membuat perusahaan dapat mencegah terbuangnya sumber daya, lebih hemat pengeluaran dan ramah lingkungan karena mengurangi sampah produksi.

Edukasi pekerja

Guillaume Vendroux menjelaskan, salah satu tantangan dalam digitalisasi perusahaan adalah memberikan pemahaman kepada pegawai bahwa penggunaan teknologi sudah sepatutnya dilakukan, bukan sekadar mengikuti tren tapi meningkatkan efisiensi dan pendapatan perusahaan.

Untuk itu, selain membutuhkan modal untuk meningkatkan (upgrade) perusahaan, Guillaume menekankan pentingnya untuk menaikkan kapasitas pegawai melalui serangkaian pelatihan, salah satunya adalah melalui pengalaman video dan robotik.

"Pertama adalah edukasi para pekerja, kantor harus mengeluarkan modal. Perkaya pengetahuan mereka dengan tampilkan video experience," kata Guillaume.

Guillaume yakin, menampilkan video tentang perkembangan teknologi manufaktur akan membuka wawasan pekerja, dan mereka dapat melihat langsung bagaimana sistem itu bekerja.

Langkah kedua adalah berikan pelatihan berkala, atau setidaknya kirim beberapa pegawai potensial untuk berinteraksi dengan sistem kerja robotik.

"Arahkan orang-orang kalian, berikan pengalaman fisik, apa itu robot, bagaimana mengoperasikan mesin terkini," kata Guillaume.

"Jelaskan juga apa itu augmented reality (AR), artificial intelligence, deep learning dan lain sebagainya. Itu akan sangat signifikan membentuk pemahaman mereka. Zaman bergerak maju," kata dia.

Adapun yang terakhir, menurut Guillaume, adalah perusahaan harus memiliki strategi efisiensi yang jelas. Artinya perusahaan harus melakukan riset internal, terkait titik-titik mana saja yang perlu diubah.

"Jika itu dilakukan, maka kami yakin bisa membawa perubahan untuk kantor Anda," kata dia.

Baca juga: Dassault Systemes ungkap tiga pilar industri digital berkelanjutan