Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berusaha menekan jumlah orang yang tidak menggunakan hak pilih atau dikenal dengan istilah golongan putih (golput) melalui kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendidik masyarakat pemilih dan pemantau pemilu. Anggota KPU Endang Sulastri di Jakarta, Jumat, mengatakan UGM menawarkan kerjasama sosialisasi dan pendidikan pemilih melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa untuk mendidik pemilih dan pemantau pemilu bagi masyarakat khususnya di DIY Yogyakarta. "Masyarakat diajak memilih dengan cerdas dan rasional sehingga jumlah pemilih tidak hanya meningkat tetapi juga berkualitas," kata Endang. Endang mengatakan hal itu setelah bertemu dengan Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof Dr Retno S. Sudibyo MSc Apt dan Direktur Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Ditjen Dikti Depdiknas Moch. Munir di kantor KPU. Menurut Retno, pada 2004 UGM telah menjalankan Program KKN Pemilu. Sebelum terjun ke masyarakat untuk mendidik pemilih dan pemantau pemilu, mahasiswa mendapat pembekalan terlebih dahulu, katanya. Pendanaan untuk pelaksanaan program tersebut, katanya, masih dibahas. Ia tidak menyebutkan berapa besar dana yang dibutuhkan namun dana utama berasal dari KPU. "Tentu kami membutuhkan anggaran. Dana utama dari KPU, mungkin sebagian dari KPU daerah," katanya. Menurut Munir, kerjasama KPU dengan UGM ini dapat menjadi pendorong bagi universitas lain untuk melakukan hal serupa. Depdiknas akan mendampingi pelaksanaan program tersebut. "Kami menawarkan kalau program UGM cocok maka Depdiknas akan mengundang universitas lain," katanya. KPU berharap melalui kerjasama ini masyarakat mendapat pendidikan tentang Pemilu. "Tentunya kami tidak ingin ini hanya menjadi pendidikan lima tahunan tetapi pendidikan yang dilakukan sepanjang tahun. Bisa masuk dalam pendidikan politik atau kewarganegaraan," katanya.(*)