Lihat langsung pembuatan kereta, Delegasi Kamboja kunjungi PT INKA
19 September 2019 22:36 WIB
Sejumlah pejabat PT INKA (Persero) saat menerima kunjungan delegasi Kamboja di pabrik PT INKA di Kota Madiun, Jatim, Kamis (19/9/2019). ANTARA/HO-INKA
Madiun (ANTARA) - PT Industri Kereta Api (Persero) menerima kunjungan delegasi Kamboja di pabriknya yang ada di Kota Madiun, Jawa Timur, guna melihat langsung proses pembuatan kereta api.
Direktur Produksi PT INKA (Persero) Bayu Waskito mengatakan kunjungan delegasi Kamboja itu terkait dengan ketertarikan negara tersebut terhadap produk perekeretaapian di Indonesia.
"Mereka masih melihat-lihat, namun sangat tertarik dengan produk INKA, " ujar Bayu Waskito di sela menerima kunjungan delegasi Kamboja di INKA Madiun, Kamis.
Menurut dia, peluang kerja sama INKA dengan Kamboja sangat besar. Sebab selama ini untuk memenuhi kebutuhan kereta sebagai sarana transportasi di negara tersebut menggunakan kereta dari Mexico.
"Selama ini mereka memakai kereta dari Meksiko dan itu cukup jauh bila melakukan pemesanan. Maka ini merupakan kesempatan besar bagi kita untuk menawarkan kereta, " kata dia.
Baca juga: WIKA dapat tawaran proyek KA 850 kilometer di Afrika
Ia menjelaskan, ketertarikan Kamboja terhadap produk kereta INKA menyusul adanya kesempatan penambahan frekuensi angkutan antara Sihannoukville dan Phnom Penh sepanjang 230 kilometer yang terdapat "track" atau jalur yang perlu direhabilitasi.
Saat ini track tersebut kebanyakan digunakan untuk angkutan barang dan nantinya diharapkan dapat ditambah untuk angkutan penumpang.
"Nanti setelah rehabilitasi, mereka menginginkan ditambah frekuensi untuk mengangkut penumpang. Saat ini di sana angkutan penumpang itu baru sekitar dua kali dalam satu minggu, " kata dia.
Karena target yang diinginkan adalah optimalisasi angkutan untuk penumpang, maka besar kemungkinan akan ada kerjasama dalam pembuatan kereta penumpang.
Bayu menambahkan, jika nanti terjadi kesepakatan kerja sama, maka nilai kontraknya diperkirakan mencapai angka 100 juta dolar AS.
Baca juga: PT INKA terima kunjungan delegasi Zimbabwe dan Angola
Menteri Senior/Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kerajaan Kamboja, Sun Chantol menyatakan sangat tertarik dengan kereta produk PT INKA. Pihaknya juga bangga salah satu anggota ASEAN dapat menyediakan sarana transportasi kereta yang sangat bagus untuk pasar ASEAN dan pasar dunia.
Ke depan pihaknya juga akan mengundang PT INKA untuk melakukan presentasi ke Kamboja, terkait pengembangan sistem perkeretaapian di Kamboja.
"Kereta hasil yang dikerjakan INKA sangat bagus. Ke depan nanti semoga ada kerja sama yang lebih baik dengan PT INKA dalam perkeretaapian Kamboja," kata dia.
Selain di INKA, rombongan perwakilan Kamboja juga dijadwalkan berkunjung ke Kementerian Perhubungan, Kantor Gubernur Jawa Timur, dan Wali Kota Surabaya.
Baca juga: Penjualan KA produksi Inka 2019 capai 86 persen
Direktur Produksi PT INKA (Persero) Bayu Waskito mengatakan kunjungan delegasi Kamboja itu terkait dengan ketertarikan negara tersebut terhadap produk perekeretaapian di Indonesia.
"Mereka masih melihat-lihat, namun sangat tertarik dengan produk INKA, " ujar Bayu Waskito di sela menerima kunjungan delegasi Kamboja di INKA Madiun, Kamis.
Menurut dia, peluang kerja sama INKA dengan Kamboja sangat besar. Sebab selama ini untuk memenuhi kebutuhan kereta sebagai sarana transportasi di negara tersebut menggunakan kereta dari Mexico.
"Selama ini mereka memakai kereta dari Meksiko dan itu cukup jauh bila melakukan pemesanan. Maka ini merupakan kesempatan besar bagi kita untuk menawarkan kereta, " kata dia.
Baca juga: WIKA dapat tawaran proyek KA 850 kilometer di Afrika
Ia menjelaskan, ketertarikan Kamboja terhadap produk kereta INKA menyusul adanya kesempatan penambahan frekuensi angkutan antara Sihannoukville dan Phnom Penh sepanjang 230 kilometer yang terdapat "track" atau jalur yang perlu direhabilitasi.
Saat ini track tersebut kebanyakan digunakan untuk angkutan barang dan nantinya diharapkan dapat ditambah untuk angkutan penumpang.
"Nanti setelah rehabilitasi, mereka menginginkan ditambah frekuensi untuk mengangkut penumpang. Saat ini di sana angkutan penumpang itu baru sekitar dua kali dalam satu minggu, " kata dia.
Karena target yang diinginkan adalah optimalisasi angkutan untuk penumpang, maka besar kemungkinan akan ada kerjasama dalam pembuatan kereta penumpang.
Bayu menambahkan, jika nanti terjadi kesepakatan kerja sama, maka nilai kontraknya diperkirakan mencapai angka 100 juta dolar AS.
Baca juga: PT INKA terima kunjungan delegasi Zimbabwe dan Angola
Menteri Senior/Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kerajaan Kamboja, Sun Chantol menyatakan sangat tertarik dengan kereta produk PT INKA. Pihaknya juga bangga salah satu anggota ASEAN dapat menyediakan sarana transportasi kereta yang sangat bagus untuk pasar ASEAN dan pasar dunia.
Ke depan pihaknya juga akan mengundang PT INKA untuk melakukan presentasi ke Kamboja, terkait pengembangan sistem perkeretaapian di Kamboja.
"Kereta hasil yang dikerjakan INKA sangat bagus. Ke depan nanti semoga ada kerja sama yang lebih baik dengan PT INKA dalam perkeretaapian Kamboja," kata dia.
Selain di INKA, rombongan perwakilan Kamboja juga dijadwalkan berkunjung ke Kementerian Perhubungan, Kantor Gubernur Jawa Timur, dan Wali Kota Surabaya.
Baca juga: Penjualan KA produksi Inka 2019 capai 86 persen
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: