Prancis: "Sangat tidak dipercaya" Yaman serang pabrik minyak Saudi
19 September 2019 17:43 WIB
Kebakaran terlihat dari kejauhan setelah serangan drone oleh kelompok Houthi Iran Yaman di fasilitas pengolahan minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco, di Buqayq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019), dalam gambar yang diambil dari video media sosial yang didapatkan REUTERS (ANTARA FOTO/REUTERS/aww/cfo)
Paris (ANTARA) - Klaim kelompok al Houthi Yaman bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan fasilitas minyak Arab Saudi "sangat tidak dapat dipercaya," kata menteri luar negeri Prancis, Kamis.
"Gerilyawan Yaman mengumumkan bahwa mereka pemicu serangan tersebut. Secara relatif, itu sangat tidak dapat dipercaya," kata Menteri Jean-Yves Le Drian kepada stasiun TV C News.
Baca juga: Al Houthi Yaman akui serang ladang minyak Arab Saudi
"Ada penyelidikan internasional, mari kita tunggu hasilnya. Saya tidak memiliki opini spesifik sebelum adanya hasil ini," kata dia, menambahkan bahwa penyelidikan serangan minyak Arab Saudi akan berjalan cepat.
Pemerintahan Trump dan Arab Saudi menunjuk Iran berada di balik serangan 14 September, yang menghantam fasilitas pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia dan menyebabkan jumlah produksi minyak Arab Saudi merosot tajam.
Iran, yang mendukung kelompok al Houthi Yaman, membantah keterlibatan apa pun dalam serangan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Saudi: Bukti sisa rudal Iran dalam serangan minyak tak terbantahkan
Baca juga: Harga minyak terus menurun, setelah Saudi janji pulihkan produksi
Baca juga: Putin diskusikan serangan kilang minyak dengan putra mahkota Saudi
"Gerilyawan Yaman mengumumkan bahwa mereka pemicu serangan tersebut. Secara relatif, itu sangat tidak dapat dipercaya," kata Menteri Jean-Yves Le Drian kepada stasiun TV C News.
Baca juga: Al Houthi Yaman akui serang ladang minyak Arab Saudi
"Ada penyelidikan internasional, mari kita tunggu hasilnya. Saya tidak memiliki opini spesifik sebelum adanya hasil ini," kata dia, menambahkan bahwa penyelidikan serangan minyak Arab Saudi akan berjalan cepat.
Pemerintahan Trump dan Arab Saudi menunjuk Iran berada di balik serangan 14 September, yang menghantam fasilitas pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia dan menyebabkan jumlah produksi minyak Arab Saudi merosot tajam.
Iran, yang mendukung kelompok al Houthi Yaman, membantah keterlibatan apa pun dalam serangan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Saudi: Bukti sisa rudal Iran dalam serangan minyak tak terbantahkan
Baca juga: Harga minyak terus menurun, setelah Saudi janji pulihkan produksi
Baca juga: Putin diskusikan serangan kilang minyak dengan putra mahkota Saudi
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: