Seoul (ANTARA) - Saham-saham Seoul berakhir naik pada perdagangan Kamis, mencatat kemenangan selama 10 sesi berturut-turut didukung penurunan suku bunga AS.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 9,62 poin atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 2.080,35, dengan volume perdagangan mencapai 484 juta saham senilai 4,6 triliun won (3,9 miliar dolar AS).

Baca juga: Bursa saham Seoul berakhir menguat 0,41 persen

KOSPI berakhir di posisi tertinggi dalam sekitar delapan minggu karena Federal Reserve AS memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi ke kisaran 1,75-2,00 persen.

Ini mendukung ekspektasi bagi Bank Sentral Korea (BOK) untuk memangkas target suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun ini, setelah menurunkannya dari 1,75 persen menjadi 1,50 persen pada Juli.

Gubernur BOK Lee Ju-yeol mengatakan pemotongan suku bunga AS mengurangi beban bagi bank sentral lain, termasuk BOK, dalam pengelolaan kebijakan moneter, mencatat bahwa The Fed tidak menutup ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut.

Baca juga: Bursa saham Seoul menguat, Indeks KOSPI ditutup naik 0,01 persen

Orang asing adalah penjual bersih di pasar saham lokal, sementara investor ritel dan institusional mengurangi kepemilikan saham mereka.

Saham-saham teknologi menguat karena data BOK menunjukkan harga ekspor untuk semikonduktor rebound bulan lalu. Ini membangkitkan harapan bahwa penurunan dalam siklus bisnis industri chip global mungkin telah berakhir.

Pemimpin pasar Samsung Electronics naik 3,0 persen, dan raksasa chip memori SK Hynix naik 3,1 persen.

Saham-saham blue-chips berakhir beragam. Perusahaan kimia terkemuka LG Chem menambahkan 0,6 persen, dan produsen mobil terkemuka Hyundai Motor naik 1,2 persen. Pembuat baja terbesar POSCO turun 1,9 persen, dan pembuat suku cadang mobil No.1 Hyundai Mobis mundur 1,6 persen.

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.193,6 won terhadap greenback, turun 2,3 won dari penutupan sebelumnya.

Baca juga: Bursa saham Seoul dibuka melemah, indeks KOSPI turun 0,22 persen