Turki upayakan penyelesaian politik di Suriah
19 September 2019 16:20 WIB
Pertemuan ke-13 penjamin mengenai Suriah, melibatkan wakil dari negara penjamin --Rusia, Iran dan Turki-- diselenggarakan di Nur Sultan, Kazakhstan pada 1-2 Aguatus 2019. (Aliia Raimbekova - Anadolu Agency - CA) (Anadolu Agency)
Ankara (ANTARA) - Turki sedang mengupayakan penyelesaian politik buat konflik yang berlarut-larut di Suriah dan penghapusan ancaman di perbatasan tenggaranya, kata Partai Pembangunan dan Keadilan (AK), yang memerintah, pada Rabu (18/9).
Saat merujuk kepada pertemuan puncak tiga-pihak mengenai Suriah di Turki pada awal pekan ini, Juru Bicara AK Omer Celik mengatakan, "Sangat penting buat semua tiga pemimpin untuk menentang agenda separatis ini."
Turki telah sering menyoroti koridor teror di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Ia merujuk kepada kehadiran YPG/PYD di sana.
Kepala negara Rusia, Iran dan Turki menghadiri pertemuan puncak tersebut, tempat mereka kembali menyatakan bahwa proses perdamaian di Suriah harus dipimpin dan dimiliki oleh rakyatnya.
"Turki terus bekerjasama dengan pihak lain serta dengan Rusia untuk mengendalikan situasi di Idlib di Suriah," tambah Celik,
September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Provinsi Idlib di Suriah Utara menjadi zona penurunan ketegangan. Berdasakan konsep itu, tindakan agresi akan dengan tegas dilarang.
Namun Pemerintah Suriah dan sekutunya terus melanggar ketentuan gencatan senjata, dengan sering melancarkan serangan roket ke dalam zona penurunan ketegangan.
Dalam lebih dari 30-tahun aksi teror melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi.
Kelompok YPG adalah cabang PKK di Suriah.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Warga Suriah mendamba damai setelah tujuh tahun konflik
Baca juga: Presiden Iran berada di Turki untuk bicarakan Suriah, masalah regional
Baca juga: PBB desak Rusia, Iran, Turki bantu gencatan senjata Suriah
Baca juga: Uni Eropa seru Rusia, Turki, Iran lindungi warga sipil di Idlib
Saat merujuk kepada pertemuan puncak tiga-pihak mengenai Suriah di Turki pada awal pekan ini, Juru Bicara AK Omer Celik mengatakan, "Sangat penting buat semua tiga pemimpin untuk menentang agenda separatis ini."
Turki telah sering menyoroti koridor teror di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Ia merujuk kepada kehadiran YPG/PYD di sana.
Kepala negara Rusia, Iran dan Turki menghadiri pertemuan puncak tersebut, tempat mereka kembali menyatakan bahwa proses perdamaian di Suriah harus dipimpin dan dimiliki oleh rakyatnya.
"Turki terus bekerjasama dengan pihak lain serta dengan Rusia untuk mengendalikan situasi di Idlib di Suriah," tambah Celik,
September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Provinsi Idlib di Suriah Utara menjadi zona penurunan ketegangan. Berdasakan konsep itu, tindakan agresi akan dengan tegas dilarang.
Namun Pemerintah Suriah dan sekutunya terus melanggar ketentuan gencatan senjata, dengan sering melancarkan serangan roket ke dalam zona penurunan ketegangan.
Dalam lebih dari 30-tahun aksi teror melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi.
Kelompok YPG adalah cabang PKK di Suriah.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Warga Suriah mendamba damai setelah tujuh tahun konflik
Baca juga: Presiden Iran berada di Turki untuk bicarakan Suriah, masalah regional
Baca juga: PBB desak Rusia, Iran, Turki bantu gencatan senjata Suriah
Baca juga: Uni Eropa seru Rusia, Turki, Iran lindungi warga sipil di Idlib
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: