Atlas 900 super-komputer baru andalan Huawei
18 September 2019 23:45 WIB
Deputy Chairman Huawei Ken Hu memberikan penjelasan tentang strategi perusahaannya dalam tren penerapan teknologi kecerdasan buatan global dalam Huawei Connect 2019 di Shanghai, China, Rabu. (ANTARA News/HO/Huawei Technologies)
Shanghai, China (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal China Huawei Technologies meluncurkan produk super-komputer Atlas 900 yang diklaim mampu mengolah data 200 ribu bintang di galaksi hanya dalam 10 detik.
"Atlas 900 merupakan sebuah rumah bagi perangkat komputasi berbasis kecerdasan buatan. Perangkat itu membidik pengolahan data pada berbagai bidang seperti bisnis, penelitian, dan keilmuan, termasuk astronomi," kata Deputy Chairman Huawei Ken Hu dalam Huawei Connect 2019 di Shanghai, Rabu.
Super-komputer Atlas 900 terdiri dari rangkaian unit pemrosesan yang diperkuat dengan ribuan prosesor Ascend. Prosesor itu telah dilengkapi kemampuan kecerdasan buatan.
Huawei bekerja sama dengan Observatori Astronomi Shanghai dan organisasi Square Kilometre Array (SKA) untuk menguji kemampuan Atlas 900.
"Sebelum ada Atlas 900, seorang astronomer memerlukan kerja penuh selama 169 hari untuk menganalisa lebih dari 200 ribu bintang yang tampak pada belahan selatan angkasa," kata Ken Hu.
Huawei, lanjut Hu, menerapkan teknologi Atlas 900 pada layanan komputasi awan mereka sebagai bagian dari strategi Huawei menerapkan tren kecerdasan buatan.
Huawei Connect 2019 berlangsung di area pameran Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center serta Shanghai Expo Center pada 18-20 September 2019 dengan fokus pada tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Baca juga: Huawei bidik pasar komputasi statistik senilai Rp2,8 kuadriliun
Baca juga: Ajang Huawei Connect 2019 fokuskan tren kecerdasan buatan
"Atlas 900 merupakan sebuah rumah bagi perangkat komputasi berbasis kecerdasan buatan. Perangkat itu membidik pengolahan data pada berbagai bidang seperti bisnis, penelitian, dan keilmuan, termasuk astronomi," kata Deputy Chairman Huawei Ken Hu dalam Huawei Connect 2019 di Shanghai, Rabu.
Super-komputer Atlas 900 terdiri dari rangkaian unit pemrosesan yang diperkuat dengan ribuan prosesor Ascend. Prosesor itu telah dilengkapi kemampuan kecerdasan buatan.
Huawei bekerja sama dengan Observatori Astronomi Shanghai dan organisasi Square Kilometre Array (SKA) untuk menguji kemampuan Atlas 900.
"Sebelum ada Atlas 900, seorang astronomer memerlukan kerja penuh selama 169 hari untuk menganalisa lebih dari 200 ribu bintang yang tampak pada belahan selatan angkasa," kata Ken Hu.
Huawei, lanjut Hu, menerapkan teknologi Atlas 900 pada layanan komputasi awan mereka sebagai bagian dari strategi Huawei menerapkan tren kecerdasan buatan.
Huawei Connect 2019 berlangsung di area pameran Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center serta Shanghai Expo Center pada 18-20 September 2019 dengan fokus pada tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Baca juga: Huawei bidik pasar komputasi statistik senilai Rp2,8 kuadriliun
Baca juga: Ajang Huawei Connect 2019 fokuskan tren kecerdasan buatan
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: