Jayapura (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Jayapura mengungkapkan layanan transportasi menggunakan kapal laut BUMN itu berlangsung normal, tidak terdampak kericuhan pada Kamis (29/8).

Jumlah kapal yang masuk dan keluar dari pelabuhan setempat tidak terpengaruh atau terdampak kericuhan yang terjadi di Jayapura.

Kepala PT Pelni Cabang Jayapura Harianto Sembiring di Jayapura, Rabu, mengatakan kepulangan ribuan mahasiswa ke Papua pascakejadian di Surabaya juga tidak mempengaruhi penggunaan transportasi laut ke wilayahnya.

"Penumpang, baik yang naik maupun turun, semuanya standar yakni sekitar 700 hingga 800 orang, masih sama dengan hari-hari biasa," katanya.

Baca juga: Jumlah penumpang Pelni dari Jayapura melonjak

Baca juga: Pelni tambah armada layani rute Makassar ke Jayapura


Menurut Harianto, transportasi laut yang masuk, sejak 29 Agustus hingga 18 September 2019 sudah tercatat delapan kapal penumpang.

"Kapal-kapal yang masuk tersebut yakni dari Labobar, Dorolonda, Sinabung, Gunung Dempo dan Dobonsolo," ujarnya.

Kericuhan di Jayapura pada Kamis (29/8) sempat melumpuhkan berbagai aktivitas masyarakat wilayah setempat.

Baca juga: Operasional dua kapal Pelni dialihkan

Kompleks Pelabuhan Jayapura yakni Kantor Bea Cukai setempat mengalami kerusakan parah sehingga harus dibangun ulang.

Tidak hanya itu, Kantor PT Pelni Cabang Jayapura yang berada di Argapura pun terkena imbas kerusuhan yakni bangunannya dilempari oleh massa yang berunjuk rasa.

Baca juga: Pelni Jayapura siapkan lima armada jelang libur panjang