Palestina bantah tuduhan soal campur tangan dalam pemilu Israel
18 September 2019 17:46 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melambaikan tangan kepada pendukungnya di kantor pusat partai di Tel Aviv, Rabu (18/3/2019). Netanyahu menyatakan kemenangan dalam pemilihan Israel setelah hasil jajak pendapat menunjukkan ia telah menghapus jejak pesaingnya dari sayap tengah kiri dengan dengan gerakan kanan keras dimana ia mengabaikan komitmen untuk bernegosiasi dengan negara Palestina. ANTARA/REUTERS/Amir Cohen/pri
Ramallah, Palestina (ANTARA) - Palestina pada Selasa (17/9) membantah tuduhan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai campur-tangan dalam pemilihan umum Israel dan menggambarkannya sebagai tidak berdasar.
Hussein Ash-Sheikh, anggota Komite Sentral Fatah dan kepala Komisi Urusan Sipil di Pemerintah Otonomi Palestina (PNA), mengatakan di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, tuduhan oleh Netanyahu dan beberapa anggota Partai Likudnya bahwa PA mencampuri pemilihan umum Israel tidak benar.
"Tuduhan ini palsu dan hanya digunakan untuk membenarkan berlanjutnya kampanye gila terhadap Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) dan pemimpinnya," katanya.
"PNA menganggap pemilihan umum ini sebagai urusan dalam negeri Israel. Ini adalah posisi jelas dan tetap kami," ia menambahkan.
Sumber: WAFA
Baca juga: Partai Gantz akui kekalahan dalam pemilihan umum Israel
Baca juga: Presiden Palestina amati pemilu Israel
Baca juga: Warga Israel tempuh 11.910 kilometer untuk bantu singkirkan Netanyahu
Hussein Ash-Sheikh, anggota Komite Sentral Fatah dan kepala Komisi Urusan Sipil di Pemerintah Otonomi Palestina (PNA), mengatakan di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, tuduhan oleh Netanyahu dan beberapa anggota Partai Likudnya bahwa PA mencampuri pemilihan umum Israel tidak benar.
"Tuduhan ini palsu dan hanya digunakan untuk membenarkan berlanjutnya kampanye gila terhadap Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) dan pemimpinnya," katanya.
"PNA menganggap pemilihan umum ini sebagai urusan dalam negeri Israel. Ini adalah posisi jelas dan tetap kami," ia menambahkan.
Sumber: WAFA
Baca juga: Partai Gantz akui kekalahan dalam pemilihan umum Israel
Baca juga: Presiden Palestina amati pemilu Israel
Baca juga: Warga Israel tempuh 11.910 kilometer untuk bantu singkirkan Netanyahu
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: