PT Inti siap produksi tabung LPG berbahan komposit
18 September 2019 16:48 WIB
Mantan Wakil Presiden RI yang juga Komisaris Independen PT Dinamika Utama Jaya, Hamzah Haz (kedua dari kiri) berfoto bersama Direktur Utama PT Inti, Darman Mappangara, Direktur Utama PT Sucofindo, Bachder Djohan Buddin dan Direktur Utama PT Dinamika Utama Jaya, Zaenal Aziz di Auditorium PT Inti, Kota Bandung, Rabu (18/9/2019). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi).
Bandung (ANTARA) - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti) siap memproduksi tabung LPG modern berbahan komposit untuk mendorong upaya pemerintah dalam melakukan konversi energi gas.
Direktur Utama PT Inti, Darman Mappangara menjelaskan tabung gas berbahan komposit serat yang bersifat mekanik, kekakuan, dan ketahanan panas yang lebih baik ketimbang tabung logam yang umum digunakan.
“Produksi tabung gas komposit serat ini merupakan yang pertama di Indonesia. Ini merupakan salah satu wujud kontribusi nyata dari PT Inti untuk membangun kemandirian industri dalam negeri. Kami targetkan fasilitas produksi ini siap beroperasi pada Februari 2020," kata Darman di Bandung, Rabu.
Dalam pengerjaannya, PT Inti berkolaborasi dengan PT Superintending Company of Indonesia (PT Sucofindo) sebagai pengawas kendali mutu dan PT Dinamika Utama Jaya sebagai pemilik lisensi.
Baca juga: INTI kembangkan teknologi jaringan ponsel ke radio komunikasi
Produksi tabung modern tersebut, kata Darman, sekaligus mendukung PT Pertamina yang mendapat tugas dari pemerintah untuk mendistribusikan bahan bakar yang tersedia dalam ukuran 3 kilogram, 5,5 kilogram, serta 12 kilogram.
Rencananya, Darman menuturkan produksi tabung LPG komposit ini akan dipusatkan di pabrik yang beroperasi di atas lahan seluas 80 ribu meter persegi milik PT Inti di Kota Bandung.
Pada tahap awal produksi, Tabung LPG komposit yang telah mengantongi lisensi dari Hyundai BS&E itu akan diproduksi dalam dua shift, dengan kapasitas rata-rata sekitar 1.000-1.200 tabung per hari, dalam satu line produksi.
Darman berharap kapasitas produksi ini dapat terus meningkat dan memenuhi kebutuhan Tabung LPG komposit di pasar ekspor dan domestik di masa mendatang.
“Dengan diproduksinya Tabung LPG komposit di PT Inti, juga merupakan bukti bahwa industri dalam negeri, khususnya BUMN, memiliki kemampuan dan teknologi yang tidak kalah dibandingkan negara lainnya” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sucofindo Bachder Djohan Buddin mengatakan dalam pengawasannya pihaknya menerapkan kendali mutu berbasis sistem teknologi informatika terhadap tabung gas yang sudah dibuat di Indonesia.
"Selain itu, Sucofindo juga akan mengawasi penyebaran dan pengisian tabung gas LPG komposit," kata Bachder Djohan Buddin.
Selanjutnya, Bachder menyatakan kerja sama ini adalah wujud komitmen Sucofindo dalam mengimplementasikan BUMN Hadir untuk Negeri, khususnya memberikan manfaat bagi Negeri terkait penyediaan tabung gas.
"Manfaat ini pun akan berdampak secara langsung dalam memberikan nilai tambah maksimal bagi semua pihak dan memperkuat proses bisnis masing-masing," kata Bachder.
Direktur Utama PT Dinamika Utama Jaya, Zaenal Aziz mengatakan aliansi strategis ini merupakan langkah nyata korporasi dari pelaku bisnis swasta, untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sebab, kata dia, dengan adanya tabung gas berbahan komposit ini kedepannya masyarakat pengguna gas elpiji akan mendapatkan pilihan.
"Produk tabung gas berteknologi tinggi ini tidak hanya potensial untuk konsumsi dalam negeri, tapi juga memberikan peluang untuk pasar ekspor, yang tentunya akan memberikan devisa untuk negara," kata Zaenal.
Baca juga: INTI resmikan pabrik RFID
Direktur Utama PT Inti, Darman Mappangara menjelaskan tabung gas berbahan komposit serat yang bersifat mekanik, kekakuan, dan ketahanan panas yang lebih baik ketimbang tabung logam yang umum digunakan.
“Produksi tabung gas komposit serat ini merupakan yang pertama di Indonesia. Ini merupakan salah satu wujud kontribusi nyata dari PT Inti untuk membangun kemandirian industri dalam negeri. Kami targetkan fasilitas produksi ini siap beroperasi pada Februari 2020," kata Darman di Bandung, Rabu.
Dalam pengerjaannya, PT Inti berkolaborasi dengan PT Superintending Company of Indonesia (PT Sucofindo) sebagai pengawas kendali mutu dan PT Dinamika Utama Jaya sebagai pemilik lisensi.
Baca juga: INTI kembangkan teknologi jaringan ponsel ke radio komunikasi
Produksi tabung modern tersebut, kata Darman, sekaligus mendukung PT Pertamina yang mendapat tugas dari pemerintah untuk mendistribusikan bahan bakar yang tersedia dalam ukuran 3 kilogram, 5,5 kilogram, serta 12 kilogram.
Rencananya, Darman menuturkan produksi tabung LPG komposit ini akan dipusatkan di pabrik yang beroperasi di atas lahan seluas 80 ribu meter persegi milik PT Inti di Kota Bandung.
Pada tahap awal produksi, Tabung LPG komposit yang telah mengantongi lisensi dari Hyundai BS&E itu akan diproduksi dalam dua shift, dengan kapasitas rata-rata sekitar 1.000-1.200 tabung per hari, dalam satu line produksi.
Darman berharap kapasitas produksi ini dapat terus meningkat dan memenuhi kebutuhan Tabung LPG komposit di pasar ekspor dan domestik di masa mendatang.
“Dengan diproduksinya Tabung LPG komposit di PT Inti, juga merupakan bukti bahwa industri dalam negeri, khususnya BUMN, memiliki kemampuan dan teknologi yang tidak kalah dibandingkan negara lainnya” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sucofindo Bachder Djohan Buddin mengatakan dalam pengawasannya pihaknya menerapkan kendali mutu berbasis sistem teknologi informatika terhadap tabung gas yang sudah dibuat di Indonesia.
"Selain itu, Sucofindo juga akan mengawasi penyebaran dan pengisian tabung gas LPG komposit," kata Bachder Djohan Buddin.
Selanjutnya, Bachder menyatakan kerja sama ini adalah wujud komitmen Sucofindo dalam mengimplementasikan BUMN Hadir untuk Negeri, khususnya memberikan manfaat bagi Negeri terkait penyediaan tabung gas.
"Manfaat ini pun akan berdampak secara langsung dalam memberikan nilai tambah maksimal bagi semua pihak dan memperkuat proses bisnis masing-masing," kata Bachder.
Direktur Utama PT Dinamika Utama Jaya, Zaenal Aziz mengatakan aliansi strategis ini merupakan langkah nyata korporasi dari pelaku bisnis swasta, untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sebab, kata dia, dengan adanya tabung gas berbahan komposit ini kedepannya masyarakat pengguna gas elpiji akan mendapatkan pilihan.
"Produk tabung gas berteknologi tinggi ini tidak hanya potensial untuk konsumsi dalam negeri, tapi juga memberikan peluang untuk pasar ekspor, yang tentunya akan memberikan devisa untuk negara," kata Zaenal.
Baca juga: INTI resmikan pabrik RFID
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: