Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Widodo Adi Sutjipto menegaskan, para pengunjukrasa harus mewaspadai pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan aksi demonstrasi mereka. "Kenyataan di lapangan, ada pihak tertentu yang sengaja membenturkan aparat dengan pengunjukrasa untuk memperkeruh suasana dan memojokkan aparat dalam pengamanan unjukrasa," katanya, usai memimpin rapat koordinasi terbatas Bidang Polhukam di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, keterlibatan pihak tertentu dalam aksi unjukrasa yang berujung anarkis itu terlihat dari pelaksanaan aksi unjukrasa yang semula berjalan tertib menjadi ricuh. "Kita kan bisa melihat tanggapan atau respon dari pengunjukrasa terhadap aparat yang melakukan pengamanan, jadi kelihatan ditunggangi atau tidak," kata Widodo. Menkopolhukam menegaskan, pemerintah menghargai dan menghormati aksi unjukrasa yang dilakukan mahasiswa dan elemen masyarakat lainya, sebagia bagian dari proses demokratisasi. Tetapi, tambah dia, aparat tetap akan bertindak tegas dan terukur terhadap para pelaku anarkis sesuai dengan profesionalitas dan proposionalitas aparat di lapangan. Pada kesempatan yang sama Kepala BIN Syamsir Siregar mengungkapkan mensinyalir adanya aktor intelektual di balik unjuk rasa anarkis di depan Dedung DPR/MPR dan di Universitas Atmajaya Jakarta pada Selasa (24/6). "Inisial aktornya FY. Sekarang sudah kabur ke luar negeri," katanya usai Rapat Koordinasi Terbatas bidang Polhukam di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, sebulan yang lalu, FY mendatangi dirinya untuk memberitahukan bahwa unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR dan Universitas Atmadjaya akan berakhir rusuh. "Tetapi saat ini FY sudah melarikan diri ke luar negeri dan hingga belum kini belum ditangkap," katanya.(*)