Manokwari (ANTARA) - Para kepala daerah se-Papua Barat, Rabu, berkumpul di Manokwari membahas isu dan persoalan terkait dengan kepulangan mahasiswa serta pelajar dari kota studi setelah insiden di Surabaya serta kericuhan di Papua dan Papua Barat.

"Sampai hari ini, saya belum dapat laporan kepulangan mahasiswa juga pelajar dari kota studi," kata Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan pada pertemuan tersebut.

Oleh karena itu, dia mengundang para bupati wali kota untuk pertamuan pada hari Rabu guna memastikan langkah apa yang harus pihaknya tempuh selanjutnya.

Menurut Gubernur, sepanjang ada jaminan keamanan bagi mahasiswa dan pelajar dari Papua Barat di kota studi, mereka tidak perlu pulang.

Baca juga: Gubernur Papua Barat kumpulkan bupati bahas penanganan mahasiswa

Ia menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar mahasiswa dan pelajar Papua Barat mendapat jaminan keamanan.

Pascakericuhan beruntun di Manokwari, Sorong, dan Fakfak pada bulan Agustus lalu, Gubernur tidak pernah mengeluarkan instruksi bagi mahasiswa untuk pulang karena pihaknya tidak menginginkan timbul persoalan baru di daerah.

"Pertama, tidak semua mahasiswa ini dibiayai pemerintah provinsi. Sebagian besar kuliah dengan biaya orang tua, juga ada program afirmasi yang dibiayai pemerintah pusat. Maka, saya tidak bisa seenaknya mengeluarkan instruksi untuk pulang," ujarnya.

Selain itu, lanjut Mandacan, sebagian besar disiplin ilmu yang mahasiswa tempuh di luar daerah tidak ada di Papua Barat. Kepulangan mereka akan berdampak terhadap keberlanjutan kuliah mereka.

"Ada adik-adik kita yang sekarang menjalani pendidikan pilot. Tidak mungkin kita pulangkan mereka, kita tidak punya sekolah pilot, termasuk juga IPDN juga kampus-kampus umum lainnya," kata Gubernur.

Sementara itu, Kepala Suku Besar Arfak ini menekankan bahwa keberangkatan mereka untuk menempuh pendidikan di Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan daerah lain bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: Pemkab Fakfak imbau mahasiswa bertahan di kota studi

"Ke depan diharapkan merekalah yang akan melanjutkan pembangunan di daerah," katanya.

Pertemuan yang dilaksanakan di salah satu hotel ternama di Manokwari itu hingga saat ini masih berlangsung.

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol. Herry Rudolf Nahak, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau, dan para pimpinan perguruan tinggi juga hadir dalam pertemuan yang dipimpin gubernur itu.

Sejumlah kepala daerah pada pertemuan itu mengungkapkan bahwa tidak ada mahasiswa serta pelajar dari wilayahnya pulang dari kota studi. Pada saat ini mereka masih menjalani perkuliahan serta kegiatan belajar seperti biasa.