Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur akan meningkatkan kesempatan kerja di Pulau Kalimantan sampai 10,5 persen, di samping meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Dalam jangka pendek, pemindahan ibu kota negara akan meningkatkan kesempatan kerja di Pulau Kalimantan 10,5 persen dan di tingkat Nasional satu persen," kata Bambang Brodjonegoro pada Pembukaan Rakornas Kadin bidang Properti di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pansus Kajian Pemindahan Ibu Kota selesaikan tugas akhir September
Bambang mencontohkan proyek infrastruktur yang dikerjakan Kementerian PUPR senilai Rp1 triliun bisa menyerap 14.000 tenaga kerja, apalagi pemindahan ibu kota negara membutuhkan anggaran hingga Rp466 triliun.

Simulasi yang dilakukan Kementerian PPN mencatat bahwa pembangunan ibu kota baru akan menopang investasi riil di Kalimantan Timur sebesar 47,7 persen, sementara investasi di Pulau Kalimantan sebesar 34,5 persen dan investasi di Indonesia secara keseluruhan sebesar 4,7 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur diproyeksi akan meningkat sebesar 7,3 persen, Pulau Kalimantan meningkat 4,7 persen, dan ekonomi secara nasional tumbuh 0,6 persen.

Menurut dia, investasi di bidang properti melalui pembangunan ibu kota baru menjadi strategi bagi Indonesia untuk menghadapi ancaman resesi global yang terjadi pada 2020 mendatang.

"Kebetulan ibu kota baru bukan heavy di manufaktur, tapi properti. Saya harapkan, kita mencoba mengarahkan pembangunan ibu kota baru adalah sebagai countercyclical menghadapi resesi tahun depan," kata Bambang.

Ada pun dalam Rakornas Kadin bidang Properti, Kadin Indonesia mendukung program pemerintah dalam memajukan sektor properti nasional. Namun, pertumbuhan sektor properti dinilai masih jauh dari harapan, mengingat kontribusi sektor properti terhadap ekonomi selama lima tahun terakhir masih di bawah tiga persen. Bahkan pada 2019 diprediksi relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di sisi lain, sektor properti Nasional diramaikan dengan sejumlah peluang, seiring ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru, tepatnya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kadin menilai, pemindahan ibukota ini memberikan angin segar dan dampak positif bagi pengembang dan pelaku industri properti.

Baca juga: Wilayah Ibu kota Negara masih diselimuti kabut asap tipis
Baca juga: Kemarin, risiko karhutla di ibu kota baru hingga implementasi 4.0