BPPT: Habibie dorong ciptakan teknologi-produk bernilai ekonomi tinggi
18 September 2019 14:46 WIB
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza berbicara kepada wartawan. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak/am.
Banten (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie berpesan agar seluruh ilmuwan, peneliti dan perekayasa menciptakan teknologi dan produk yang berkelanjutan serta bernilai ekonomi tinggi agar mendongkrak ekonomi bangsa dan menjadi warisan bagi generasi-generasi mendatang.
"Untuk menuju Indonesia modern dibutuhkan SDM Iptek, Indonesia harus bisa mengembangkan teknologi untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi," kata Hammam yang mengutip pesan Habibie dalam acara Pembacaan Obituari BPPT untuk BJ Habibie di Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten, Rabu.
Presiden RI ke 3 BJ Habibie menyampaikan pembangunan Indonesia harus sesuai dengan tujuan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 untuk Indonesia adil, makmur dan sejahtera, tambahnya.
Baca juga: BJ Habibie dan "Kesetiaan" pasangan kepala daerah
Dalam pembacaan obituari, disebutkan bahwa Habibie juga mengingatkan bahwa selama ini pemerintah belum memperhatikan masalah sumber daya mausia (SDM) ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), sehingga sampai sekarang pun belum ada hasil inovasi yang bisa berkelanjutan dan bisa memakmurkan rakyat.
"Habibie percaya bahwa dengan disiapkan SDM Iptek ini akan memberi kekuatan di bidang iptek karena ditopang orang-orang yang mumpuni, professional dan ahli di bidangnya," ujar Hammam.
Habibie juga pernah mengkritik saat ini yang ada di Indonesia, orang hanya membuat sesuatu yang tidak bisa berkelanjutan. Dia mempertanyakan tidak ada yang membuat pesawat, kereta api, mobil dan sebagainya, jelasnya.
Baca juga: Habibie dalam ingatan Xanana
Habibie berkali-kali menekankan bahwa anak-anak muda yang dulu berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meninggalkan karya-karya nyata dan tidak mau menerima pinjaman dari luar negeri.
Sekembalinya dari Jerman, pada tahun 1978, BJ Habibie langsung diberi kepercayaan memimpin beberapa jabatan penting dalam pemerintahan dan sejumlah lembaga lainnya. Pada 23 Agustus 1978, Habibie dilantik menjadi Menteri Negara Riset Teknologi (Menristek)sekaligus sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Sikap BJ Habibie selalu membawa semangat optimistis, dan konsisten dengan rencananya. Saat menjadi Menristek dengan dukungan kaji terap teknologi BPPT, Habibie membuat banyak kemajuan yang sebagian besar dianggap mendahului zamannya. Indonesia bahkan berhasil menciptakan pesawat N-250 sebagai karya anak bangsa yang digagas Habibie.
Baca juga: Adrie Subono tak masalahkan warga swafoto di makam Habibie
"Untuk menuju Indonesia modern dibutuhkan SDM Iptek, Indonesia harus bisa mengembangkan teknologi untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi," kata Hammam yang mengutip pesan Habibie dalam acara Pembacaan Obituari BPPT untuk BJ Habibie di Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten, Rabu.
Presiden RI ke 3 BJ Habibie menyampaikan pembangunan Indonesia harus sesuai dengan tujuan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 untuk Indonesia adil, makmur dan sejahtera, tambahnya.
Baca juga: BJ Habibie dan "Kesetiaan" pasangan kepala daerah
Dalam pembacaan obituari, disebutkan bahwa Habibie juga mengingatkan bahwa selama ini pemerintah belum memperhatikan masalah sumber daya mausia (SDM) ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), sehingga sampai sekarang pun belum ada hasil inovasi yang bisa berkelanjutan dan bisa memakmurkan rakyat.
"Habibie percaya bahwa dengan disiapkan SDM Iptek ini akan memberi kekuatan di bidang iptek karena ditopang orang-orang yang mumpuni, professional dan ahli di bidangnya," ujar Hammam.
Habibie juga pernah mengkritik saat ini yang ada di Indonesia, orang hanya membuat sesuatu yang tidak bisa berkelanjutan. Dia mempertanyakan tidak ada yang membuat pesawat, kereta api, mobil dan sebagainya, jelasnya.
Baca juga: Habibie dalam ingatan Xanana
Habibie berkali-kali menekankan bahwa anak-anak muda yang dulu berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meninggalkan karya-karya nyata dan tidak mau menerima pinjaman dari luar negeri.
Sekembalinya dari Jerman, pada tahun 1978, BJ Habibie langsung diberi kepercayaan memimpin beberapa jabatan penting dalam pemerintahan dan sejumlah lembaga lainnya. Pada 23 Agustus 1978, Habibie dilantik menjadi Menteri Negara Riset Teknologi (Menristek)sekaligus sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Sikap BJ Habibie selalu membawa semangat optimistis, dan konsisten dengan rencananya. Saat menjadi Menristek dengan dukungan kaji terap teknologi BPPT, Habibie membuat banyak kemajuan yang sebagian besar dianggap mendahului zamannya. Indonesia bahkan berhasil menciptakan pesawat N-250 sebagai karya anak bangsa yang digagas Habibie.
Baca juga: Adrie Subono tak masalahkan warga swafoto di makam Habibie
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: