Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara, Momon Sulaeman mengatakan pemasangan filter penyaring udara di SD Negeri Cilincing 07 Pagi sudah terpasang di satu kelas, sisa enam kelas akan selesai hari ini.

"Tadi pagi saya cek ke lokasi, satu kelas sudah terpasang penyaring udara, sisa enam kelas kita kejarkan hari ini," kata Momon kepada ANTARA saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Momon menjelaskan peralatan penyaring udara yang dipasang seperti dakron untuk menutup fentilasi udara di dalam kelas, lalu tirai kain di setiap jendela.

"Jadi pemasangan foam di jendela dan ventilasi ini untuk menyaring udara dan partikelnya tersaring," kata Momon.

Peralatan lainnya yang dipasang yakni akurium tujuannya untuk mengurangi C02 dan menjaga kelembapan udara, kipas angin yang menggunakan air, tanaman, lalu 'exhaust fan' untuk membantu sirkulasi udara.

"Kipas angin yang kita pakai yang ada airnya, ada juga tanaman, jadi kalau ada udara kotor masuk tersaring dengan exhaust," katanya.

Momon mengatakan pemasangan alat penyaring udara di SDN Cilincing 07 Pagi melibatkan siswa dari SMK Negeri 4 Jakarta jurusan pembangunan.

Menurut dia, pelibatan siswa SMK tersebut bagian dari praktek kerja lapangan. Total ada 42 siswa yang dilibatkan.

Sebelumnya, Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta menjalankan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memasang penyaring udara di SDN Cilincing 07 Pagi.

Upaya ini dilakukan untuk membatu para siswa agar bisa belajar dengan baik dan terhindar dari pencemaran udara yang disebabkan oleh asap pembakaran arang dan aluminium yang ada dekat sekolah tersebut.

Diduga SDN Cilincing 07 Pagi terpapar kabut asap dari aktivitas pembakaran arang dan peleburan aluminium yang menyebabkan gangguan kesehatan.

Dilaporkan salah seorang guru mengalami ISPA dan Pneumonia yang diduga karena pencemaran udara di wilayah sekitar.

Baca juga: Sudin Pendidikan Jakut pasang penyaring udara di SD Cilincing