Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira di Jakarta, Selasa malam, menyatakan satu mobil polisi yang menabrak seorang mahasiswa di depan Gedung DPR terjadi karena sopirnya hendak menyelamatkan diri dari upaya perusakan oleh massa. "Saat itu, sopir sedang panik karena dikepung massa. Sehingga, ia kabur dan tidak memperhatikan secara seksama keadaan di sekitarnya dan menabrak seorang peserta aksi unjuk rasa," jelas Abubakar. Menurut dia, kaca mobil patroli itu sebenarnya sudah rusak karena lemparan batu dari massa sebelum menabrak mahasiswa tersebut. Dan, ketika sopir mobil itu hendak melintasi massa, sejumlah orang mendatangi mobil itu dan berteriak, "bakar, bakar," sehingga polisi pengemudi mobil itu panik dan berusaha kabur menghindari massa. Korban yang ditabrak adalah mahasiswa asal Jambi yang belum diketahui namanya. Ia tidak mengalami luka serius dan diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan medis. Menurut Kadiv Humas Polri, kendati insiden itu tidak menyebabkan korban luka serius, namun Provos Polda Metro Jaya tetap akan memeriksa kasus tersebut untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota polisi pengendara mobil patroli. "Mobil patrolinya kan sudah jelas, sudah diketahui identitasnya. Sehingga, akan diketahui pula siapa yang mengemudi saat itu," ujarnya.(*)