Jakarta (ANTARA News) - Polisi menangkap delapan orang lagi yang bertindak anarkhis dalam aksi unjukrasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar di depan gedung DPR RI di Jakarta, Selasa. Kedelapan orang itu dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa malam, dengan menggunakan satu bus yang dikawal ketat polisi. Kini delapan orang itu masih diperiksa intensif polisi. Dengan begitu, jumlah yang ditangkap di depan gedung DPR RI telah sebanyak 13 orang karena Selasa sore tadi, polisi juga menangkap lima orang. Saat menangkap lima orang itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti antara lain puluhan batu/batako, tiga ban bekas, puluhan botol, sejumlah bom molotov, belasan tongkat dan puluhan bendera organisasi massa. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana mengatakan mereka ditangkap sebab telah berbuat anarkhis dengan melempari polisi dengan batu. "Polisi yang memar banyak. Ada satu polisi yang luka tadi bahkan ada wartawan yang luka pula," katanya. Dari lokasi kejadian, polisi mengumpulkan batu-batu dan alas kaki yang kemudian ditampung dalam kendaraan bak terbuka (pick up). Batu dan alas kaki itu menyita setengah kapasitas bak mobil pick up tersebut. (*)