Calon ketua Hipmi: Program inkubator dorong pengusaha naik kelas
17 September 2019 19:44 WIB
Calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2019-2022 Bagas Adhadirgha di sela Musyawarah Nasional XVI Hipmi di Jakarta, Selasa (17/9/2019) (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2019-2022 Bagas Adhadirgha menyatakan akan mendorong pengusaha muda naik kelas melalui program inkubator bisnis.
"Dalam inkubator itu, pengusaha muda akan dilatih, dididik, dan di-empowering agar menjadi pengusaha di level nasional," ujar Bagas sela Musyawarah Nasional XVI Hipmi di Jakarta, Selasa.
Untuk mencapai tujuan itu, ia akan menerapkan tiga hal, yakni mentoring, networking, dan financing.
Dalam tahapan mentoring, ia memaparkan akan memberikan edukasi mengenai penyusunan bisnis hingga pembukuannya agar terstruktur.
"Mentoring merupakan pelatihan dan pendampingan dalam segala aspek business management, tidak ketinggalan juga 'business digitalization' untuk mempersiapkan bisnis di era digital ini," katanya.
Baca juga: Ketua HIPMI: Pengusaha muda naik kelas itu berat, monopoli menghambat
Selain mentoring, lanjut dia, ia juga akan mempersiapkan jaringan bagi pengusaha muda agar dapat lebih mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
"Networking juga merupakan aspek penting dalam berjalannya suatu bisnis, Hipmi akan menyediakan akses pasar dan akses kolaborasi bagi para pengusaha, khususnya yang menjadi anggota Hipmi," katanya.
Terakhir adalah dukungan financing atau pembiayaan. Bagas mengatakan di Hipmi terdapat dua kategori perusahaan, yakni perusahaan yang memiliki akses perbankan (bankable), dan perusahaan yang dinilai belum memiliki akses perbankan (non-bankable).
"Non-bankable itu biasanya sudah mendapatkan pembiayaan dari bank seperti perusahaan rintisan (startup) yang baru dibentuk. Nanti, kami akan buat 'board of investor' yang isinya investor potensial untuk mendukung startup," katanya.
Setelah perusahaan itu besar dan masuk dalam kategori bankable, lanjut dia, Hipmi akan mendorong proses pembiayaan dari perbankan agar lebih mudah. "Harapannya, perbankan Indonesia mendukung program Hipmi ke depan," katanya.
Dengan begitu, menurut Bagas, Hipmi akan menjadi wadah bagi pengusaha muda baik yang baru merintis maupun yang sudah matang yang akhirnya dapat mendorong pengusaha-pengusaha muda di Indonesia naik kelas.
Baca juga: Hipmi berharap perempuan pengusaha bangun jaringan kembangkan bisnis
"Dalam inkubator itu, pengusaha muda akan dilatih, dididik, dan di-empowering agar menjadi pengusaha di level nasional," ujar Bagas sela Musyawarah Nasional XVI Hipmi di Jakarta, Selasa.
Untuk mencapai tujuan itu, ia akan menerapkan tiga hal, yakni mentoring, networking, dan financing.
Dalam tahapan mentoring, ia memaparkan akan memberikan edukasi mengenai penyusunan bisnis hingga pembukuannya agar terstruktur.
"Mentoring merupakan pelatihan dan pendampingan dalam segala aspek business management, tidak ketinggalan juga 'business digitalization' untuk mempersiapkan bisnis di era digital ini," katanya.
Baca juga: Ketua HIPMI: Pengusaha muda naik kelas itu berat, monopoli menghambat
Selain mentoring, lanjut dia, ia juga akan mempersiapkan jaringan bagi pengusaha muda agar dapat lebih mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
"Networking juga merupakan aspek penting dalam berjalannya suatu bisnis, Hipmi akan menyediakan akses pasar dan akses kolaborasi bagi para pengusaha, khususnya yang menjadi anggota Hipmi," katanya.
Terakhir adalah dukungan financing atau pembiayaan. Bagas mengatakan di Hipmi terdapat dua kategori perusahaan, yakni perusahaan yang memiliki akses perbankan (bankable), dan perusahaan yang dinilai belum memiliki akses perbankan (non-bankable).
"Non-bankable itu biasanya sudah mendapatkan pembiayaan dari bank seperti perusahaan rintisan (startup) yang baru dibentuk. Nanti, kami akan buat 'board of investor' yang isinya investor potensial untuk mendukung startup," katanya.
Setelah perusahaan itu besar dan masuk dalam kategori bankable, lanjut dia, Hipmi akan mendorong proses pembiayaan dari perbankan agar lebih mudah. "Harapannya, perbankan Indonesia mendukung program Hipmi ke depan," katanya.
Dengan begitu, menurut Bagas, Hipmi akan menjadi wadah bagi pengusaha muda baik yang baru merintis maupun yang sudah matang yang akhirnya dapat mendorong pengusaha-pengusaha muda di Indonesia naik kelas.
Baca juga: Hipmi berharap perempuan pengusaha bangun jaringan kembangkan bisnis
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: