Jakarta (ANTARA) - Proyek pembangunan Waduk Cimanggis, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, kini kembali bergulir setelah mangkrak sejak 2016 akibat terganjal pembebasan lahan.



"Kalau dari catatan saya ada sekitar 15 kepala keluarga di RW saya yang sebagiannya ahli waris menolak pembebasan tanah untuk proyek waduk," kata Ketua RW14 Cibubur, Sunarjoe, di Jakarta, Selasa.



Proyek Waduk Cimanggis yang dimulai sejak 2016 baru kembali bergulir pada 5 Agustus 2019.



Menurut Sunarjoe proyek penanggulangan banjir dan abrasi yang dilakukan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta itu kembali bergulir setelah sebagian ahli waris menerima kompensasi pembebasan lahan dari pemerintah.



Namun Sunarjoe mengaku tidak mengetahui secara pasti besaran dana kompensasi tersebut.



"Masalahnya pembebasan tanah itu, prosesnya sudah lama sampai akhirnya mereka mau menyerahkan lahannya untuk waduk," katanya.

Baca juga: Proyek Waduk Cimanggis ganggu istirahat malam warga

Baca juga: Waduk Cimanggis diproyeksi tanggulangi banjir bantaran Kali Caglak

Baca juga: Jelang musim hujan, tiga waduk di Jakarta Timur diperdalam


Menurut dia warga menyambut baik dilanjutkannya proyek waduk tersebut sebagai upaya antisipasi banjir yang selama ini kerap menyergap warga di sepanjang bantaran Kali Caglak dan Kali Cipinang.



Secara terpisah Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta Juani Yusuf kepada wartawan membenarkan proyek Waduk Cimanggis sempat terganjal keberadaan sejumlah rumah warga di sekitar lokasi proyek, RT06 RW14 Cibubur.



"Memang sebelumnya masih ada kendala, karena ada beberapa rumah warga, jadi kita perlu ekstra hati-hati mengerjakannya," katanya.



Berdasarkan papan informasi pengerjaan Waduk Cimanggis di lokasi proyek tercantum aktivitas pengerjaan tanggul turap waduk, pekerjaan ruang publik, pekerjaan lanskap waduk dan taman.



Proyek pengendalian banjir dan abrasi itu digarap PT Tassiajaya Abadi dan PT Cakra Gatra Utama sejak 5 Agustus 2019.