Menag: Kompetisi Sains Madrasah ruang aktualisasikan potensi
17 September 2019 18:23 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Wakil Gubernur Steven Kandouw dan pejabat lainnya memukul gong tanda Kompetisi Sains Madrasah dimulai. ANTARA/Dokumen
Manado (ANTARA) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap ajang Kompetisi Sains Madrasah tahun 2019 dijadikan ruang mengaktualisasikan potensi diri setiap peserta didik.
"Tunjukan kemampuan terbaik untuk bersaing dan dalam mengaktualisasikannya semua peserta dan para juri menjunjung tinggi sportivitas, kejujuran dalam setiap bentuk lomba," ujar Menteri Saifuddin saat memberikan sambutan pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Manado, Selasa.
Kompetisi sains ini bukan hanya milik madrasah, namun menjadikan kompetisi ini sebagai ajang untuk menunjukkan yang terbaik.
"Apresiasi yang tinggi diberikan kepada Pemerintah Provinsi Sulut yang telah memberikan tempat untuk pelaksaanan kegiatan ini," ucapnya.
Baca juga: Tim robotic MAN Kudus raih penghargaan di Thailand
Seluruh peserta KSM adalah putra-putri terbaik bangsa, bukan orang sembarangan, karena itu jadikan ajang ini untuk memperluas pertemanan, karena ke depan para siswa akan menjadi penerus pembangunan bangsa.
Jadikan ajang ini tempat belajar karena KSM adalah wahana, wadah yang tidak semua orang bisa menikmati, motivasi diri untuk terus belajar, pelajari semua hal dalam kompetisi karena akan berguna untuk ke depan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, harap Menteri.
"Saya mengajak para siswa memperkuat ilmu dan agama untuk harkat martabat manusia, jadikan nilai agama sebagai pengembangan ilmu. Amalkan ilmu dengan jiwa agama agar kebhinekaan tetap terjaga," katanya.
Baca juga: Madrasah Technotura melaju ke kompetisi robot di AS
Baca juga: Kompetisi Sains Madrasah diikuti sekolah umum
Wagub Steven Kandow memberikan apresiasi kepada kementerian agama yang menghargai dan mengakui Sulut sebagai provinsi paling toleran se- Indonesia dan memilih daerah ini sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan.
"Semoga alam Sulut memberi aura baik kepada para peserta. Momentum hari ini mengingatkan semua untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya di lingkungan madrasah, budi pekerti harus terus dipupuk untuk masa depan bangsa," ajak Wagub.
KSM 2019 ini diikuti 34 provinsi, kompetisi ke delapan yang dimulai sejak tahun 2012 ini diikuti 550 siswa dari hasil seleksi 146 ribu peserta, peserta akan berkompetisi sejak tanggal 16 sampai 21 September 2019.
Baca juga: 12 siswi madrasah ikuti lomba robotik di Australia
Baca juga: Siswa MAN 1 Pekanbaru juara Kompetisi Robot Madrasah nasional
"Tunjukan kemampuan terbaik untuk bersaing dan dalam mengaktualisasikannya semua peserta dan para juri menjunjung tinggi sportivitas, kejujuran dalam setiap bentuk lomba," ujar Menteri Saifuddin saat memberikan sambutan pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Manado, Selasa.
Kompetisi sains ini bukan hanya milik madrasah, namun menjadikan kompetisi ini sebagai ajang untuk menunjukkan yang terbaik.
"Apresiasi yang tinggi diberikan kepada Pemerintah Provinsi Sulut yang telah memberikan tempat untuk pelaksaanan kegiatan ini," ucapnya.
Baca juga: Tim robotic MAN Kudus raih penghargaan di Thailand
Seluruh peserta KSM adalah putra-putri terbaik bangsa, bukan orang sembarangan, karena itu jadikan ajang ini untuk memperluas pertemanan, karena ke depan para siswa akan menjadi penerus pembangunan bangsa.
Jadikan ajang ini tempat belajar karena KSM adalah wahana, wadah yang tidak semua orang bisa menikmati, motivasi diri untuk terus belajar, pelajari semua hal dalam kompetisi karena akan berguna untuk ke depan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, harap Menteri.
"Saya mengajak para siswa memperkuat ilmu dan agama untuk harkat martabat manusia, jadikan nilai agama sebagai pengembangan ilmu. Amalkan ilmu dengan jiwa agama agar kebhinekaan tetap terjaga," katanya.
Baca juga: Madrasah Technotura melaju ke kompetisi robot di AS
Baca juga: Kompetisi Sains Madrasah diikuti sekolah umum
Wagub Steven Kandow memberikan apresiasi kepada kementerian agama yang menghargai dan mengakui Sulut sebagai provinsi paling toleran se- Indonesia dan memilih daerah ini sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan.
"Semoga alam Sulut memberi aura baik kepada para peserta. Momentum hari ini mengingatkan semua untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya di lingkungan madrasah, budi pekerti harus terus dipupuk untuk masa depan bangsa," ajak Wagub.
KSM 2019 ini diikuti 34 provinsi, kompetisi ke delapan yang dimulai sejak tahun 2012 ini diikuti 550 siswa dari hasil seleksi 146 ribu peserta, peserta akan berkompetisi sejak tanggal 16 sampai 21 September 2019.
Baca juga: 12 siswi madrasah ikuti lomba robotik di Australia
Baca juga: Siswa MAN 1 Pekanbaru juara Kompetisi Robot Madrasah nasional
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: