Jakarta (ANTARA News) - Minimnya insentif segar pada awal pekan ini membuat saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi pagi Selasa ditutup mix (bervariasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI pun ditutup hanya naik tipis 4,569 poin menjadi 2.360,447, sedangkan indeks LQ45 melemah 0,121 poin (0,02%) ke posisi 499,226. Analisa Riset dari Trimegah Sekuritas, dalam ulasan pasarnya mengungkapkan, tidak ada sentimen positif yang berhembus ke pasar, sehingga beberapa saham masih menghadapi tekanan jual. Saham-saham bursa global dan regional sebagian besar juga melemah dan itu berpengaruh negatif bagi iklim transaksi di Jakarta. Kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati dalam mengambil posisi selain juga menunggu pertemuan bank sentral AS (the Fed). Penantian terhadap pertemuan the Fed juga mendorong indeks Dow Jones bursa Wall Street ditutup turun 0,33 poin menjadi 11.842,36 pada Senin. Beberapa saham unggulan yang terkoreksi dan menyumbang pelemahan indeks LQ-45 antara lain Telkom yang turun Rp50 menjadi Rp7.700, Gas Negara melemah Rp250 ke level Rp13.750, Astra Internasional terkoreksi Rp200 ke posisi Rp19.250, dan Bank BRI tertekan Rp25 menjadi Rp4.700. Sementara saham Indosat naik Rp400 ke harga Rp6.400, Indika Energi terangkat Rp100 ke level Rp3.550, Hexindo Adiperkasa menguat Rp150 ke posisi Rp2.975 dan Astra Agro Lestari naik Rp250 menjadi Rp30.500. (*)