Mendikbud harap digitalisasi sekolah bisa atasi kesenjangan pendidikan
17 September 2019 17:45 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy ketika ditemui di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2019). ANTARA/Prisca Triferna
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengharapkan program Digitalisasi Sekolah mampu mengurangi kesenjangan pendidikan yang terjadi saat ini.
"Saya yakin dengan digitalisasi ini semua hambatan akibat kesenjangan struktural dan spasial akan bisa diselesaikan dengan digitalisasi ini," ungkap Mendikbud Muhadjir dalam konferensi pers peluncuran program tersebut di Perpustakaan Kemendikbud di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa.
Kesenjangan struktur yang dimaksud adalah akibat aturan dan spasial adalah karena wilayah, ungkap Mendikbud
Program Digitalisasi Sekolah adalah terobosan baru Kemendikbud memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mempermudah proses belajar-mengajar.
Siswa maupun guru diharapkan mampu mengakses semua bahan pelajaran lewat jaringan internet sehingga semua siswa mendapatkan kesempatan mendapatkan bahan yang sama, bahkan di daerah terluar Indonesia.
Untuk mendukung program tersebut rencananya Kemendikbud akan memberikan bantuan sarana belajar berupa gawai tablet untuk 36.281 sekolah dan 1.753.445 siswa di seluruh Indonesia pada 2019.
Baca juga: Kemendikbud siap salurkan komputer tablet ke 36.281 sekolah pada 2019
Bantuan itu bisa dilakukan dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan Kinerja. Bantuan itu diutamakan diterima oleh sekolah-sekolah di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) serta sekolah yang menunjukkan peningkatan kinerja.
Gawai yang diberikan kepada sekolah juga nantinya dipastikan akan bisa digunakan khusus untuk proses belajar dengan didukung oleh jaringan internet dan listrik yang memadai, menurut Mendikbud Muhadjir.
Peluncuran resmi program Digitalisasi Sekolah rencananya akan dilakukan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Rabu (18/9) ditandai dengan pembagian gawai tablet kepada 1.142 siswa di wilayah tersebut.
"Secara bertahap akan kita sediakan sarana-prasarana pendukung sehingga bisa dimanfaatkan dan diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia," tegas Muhadjir.
Baca juga: Kemendikbud anggarkan Rp2,85 triliun untuk BOS afirmasi
Baca juga: Kemendikbud akan bagikan 1,75 juta gawai ke sekolah
"Saya yakin dengan digitalisasi ini semua hambatan akibat kesenjangan struktural dan spasial akan bisa diselesaikan dengan digitalisasi ini," ungkap Mendikbud Muhadjir dalam konferensi pers peluncuran program tersebut di Perpustakaan Kemendikbud di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa.
Kesenjangan struktur yang dimaksud adalah akibat aturan dan spasial adalah karena wilayah, ungkap Mendikbud
Program Digitalisasi Sekolah adalah terobosan baru Kemendikbud memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mempermudah proses belajar-mengajar.
Siswa maupun guru diharapkan mampu mengakses semua bahan pelajaran lewat jaringan internet sehingga semua siswa mendapatkan kesempatan mendapatkan bahan yang sama, bahkan di daerah terluar Indonesia.
Untuk mendukung program tersebut rencananya Kemendikbud akan memberikan bantuan sarana belajar berupa gawai tablet untuk 36.281 sekolah dan 1.753.445 siswa di seluruh Indonesia pada 2019.
Baca juga: Kemendikbud siap salurkan komputer tablet ke 36.281 sekolah pada 2019
Bantuan itu bisa dilakukan dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan Kinerja. Bantuan itu diutamakan diterima oleh sekolah-sekolah di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) serta sekolah yang menunjukkan peningkatan kinerja.
Gawai yang diberikan kepada sekolah juga nantinya dipastikan akan bisa digunakan khusus untuk proses belajar dengan didukung oleh jaringan internet dan listrik yang memadai, menurut Mendikbud Muhadjir.
Peluncuran resmi program Digitalisasi Sekolah rencananya akan dilakukan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Rabu (18/9) ditandai dengan pembagian gawai tablet kepada 1.142 siswa di wilayah tersebut.
"Secara bertahap akan kita sediakan sarana-prasarana pendukung sehingga bisa dimanfaatkan dan diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia," tegas Muhadjir.
Baca juga: Kemendikbud anggarkan Rp2,85 triliun untuk BOS afirmasi
Baca juga: Kemendikbud akan bagikan 1,75 juta gawai ke sekolah
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: