Khofifah: Tersambungnya Jakarta-Probolinggo sejarah baru transportasi
17 September 2019 17:07 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (dua kiri) saat memberikan apresiasi kepada petugas PT KAI di sela peringatan Hari Perhubungan Nasional 2019 di Kampus Politeknik Pelayaran Surabaya, Selasa (17/09/2019). (Foto Istimewa/Humas Pemprov Jatim)
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai tersambungnya Jakarta-Probolinggo melalui jalan tol merupakan sejarah baru bagi transportasi di Indonesia, khususnya untuk Jatim.
"Pada kuartal I tahun 2019 menjadi sejarah baru bagi transportasi Indonesia sebab jalan bebas hambatan tersebut menjanjikan pelayanan distribusi barang dan jasa semakin lancar di Pulau Jawa," ujarnya di sela peringatan Hari Perhubungan Nasional 2019 di Kampus Politeknik Pelayaran Surabaya, Selasa.
Tujuannya, kata dia, pertumbuhan ekonomi lebih cepat di daerah yang dilalui jalan tol tersebut, termasuk berdirinya sentra-sentra industri, bisnis, niaga dan permukiman di sekitarnya berdampak terciptanya lapangan kerja baru.
"Bahkan, jalan tol mampu membuka daerah-daerah yang terisolasi sehingga berarti juga meningkatkan pemerataan hasil pembangunan," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, lanjut dia, jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ditargetkan beroperasi seluruhnya pada 2025 dan menjadi menjadi lompatan besar bagi Jawa Timur.
Selain itu, tidak lama lagi juga berdiri bandar udara baru di wilayah Kediri yang akan dibangun awal tahun depan dan ditargetkan selesai akhir 2021.
"Otomatis, keberadaan bandara ini akan memberikan banyak dampak positif bagi daerah di sekitarnya," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan Hari Perhubungan Nasional ini merupakan hari bakti nyata para insan transportasi yang telah bekerja keras mewujudkan konektivitas transportasi di seluruh wilayah Indonesia, serta memberikan pelayanan jasa transportasi yang selamat, aman dan nyaman.
"Transportasi termasuk moda dan infrastruktur yang di dalamnya menjadi salah satu indikator kemajuan bangsa. Banyak negara di dunia berlomba membangun dan menyediakan sistem transportasi publik handal, mumpuni, efisien dan terjangkau," katanya.
Ia berharap, seluruh insan transportasi baik ASN, swasta dan masyarakat bersama-sama guyub rukun bersinergi membangun konektivitas guna mewujudkan transportasi andal dan berkeselamatan tinggi bagi seluruh masyarakat penggunanya.
"Jawa Timur sebagai salah satu daerah penopang perekonomian nasional pun tidak lepas dari upaya pembangunan infrastruktur transportasi khususnya jalan tol, pelabuhan, bandara, rel kereta api dan lainnya," kata Khofifah.
Baca juga: Pemprov Jatim siapkan kawasan wisata pendukung Bromo
Baca juga: Gubernur Jatim targetkan 361 desa tertinggal dapat dientas pada 2020
"Pada kuartal I tahun 2019 menjadi sejarah baru bagi transportasi Indonesia sebab jalan bebas hambatan tersebut menjanjikan pelayanan distribusi barang dan jasa semakin lancar di Pulau Jawa," ujarnya di sela peringatan Hari Perhubungan Nasional 2019 di Kampus Politeknik Pelayaran Surabaya, Selasa.
Tujuannya, kata dia, pertumbuhan ekonomi lebih cepat di daerah yang dilalui jalan tol tersebut, termasuk berdirinya sentra-sentra industri, bisnis, niaga dan permukiman di sekitarnya berdampak terciptanya lapangan kerja baru.
"Bahkan, jalan tol mampu membuka daerah-daerah yang terisolasi sehingga berarti juga meningkatkan pemerataan hasil pembangunan," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, lanjut dia, jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ditargetkan beroperasi seluruhnya pada 2025 dan menjadi menjadi lompatan besar bagi Jawa Timur.
Selain itu, tidak lama lagi juga berdiri bandar udara baru di wilayah Kediri yang akan dibangun awal tahun depan dan ditargetkan selesai akhir 2021.
"Otomatis, keberadaan bandara ini akan memberikan banyak dampak positif bagi daerah di sekitarnya," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan Hari Perhubungan Nasional ini merupakan hari bakti nyata para insan transportasi yang telah bekerja keras mewujudkan konektivitas transportasi di seluruh wilayah Indonesia, serta memberikan pelayanan jasa transportasi yang selamat, aman dan nyaman.
"Transportasi termasuk moda dan infrastruktur yang di dalamnya menjadi salah satu indikator kemajuan bangsa. Banyak negara di dunia berlomba membangun dan menyediakan sistem transportasi publik handal, mumpuni, efisien dan terjangkau," katanya.
Ia berharap, seluruh insan transportasi baik ASN, swasta dan masyarakat bersama-sama guyub rukun bersinergi membangun konektivitas guna mewujudkan transportasi andal dan berkeselamatan tinggi bagi seluruh masyarakat penggunanya.
"Jawa Timur sebagai salah satu daerah penopang perekonomian nasional pun tidak lepas dari upaya pembangunan infrastruktur transportasi khususnya jalan tol, pelabuhan, bandara, rel kereta api dan lainnya," kata Khofifah.
Baca juga: Pemprov Jatim siapkan kawasan wisata pendukung Bromo
Baca juga: Gubernur Jatim targetkan 361 desa tertinggal dapat dientas pada 2020
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: