Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura mengklaim dari 100 mahasiswanya yang tersebar di beberapa kota studi luar Papua, hingga kini tidak ada yang pulang.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan usai kasus rasis yang terjadi, pihaknya telah mengirim tim yang beranggotakan empat orang untuk mengecek kondisi mahasiswanya.
"Tim pertama kami kirim sekitar 10 hari yang lalu untuk berkeliling di kota-kota studi tempat mahasiswa menimba ilmu," katanya.
Menurut Mathius, tidak ada alasan mahasiswa untuk pulang ke Jayapura karena kondisi dan situasi di Papua aman.
"Tidak ada laporan kepada Pemkab Jayapura bahwa mahasiswa diintimidasi ," ujarnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kampus dan universitas terkait tentang masalah ini sebagai langkah antisipasi.
"Dan untuk mahasiswa yang ternyata pulang ke Jayapura tanpa melapor, maka kami tidak bertanggungjawab," katanya lagi.
Dia juga sudah mengimbau bahkan bertemu dengan para orang tua yang putra putrinya tengah mengambil studi agar tidak kembali dan menyelesaikan kuliahnya hingga akhir.*
Baca juga: Papua Terkini - Aktivitas belajar-mengajar di Jayapura kembali normal
Baca juga: Papua Terkini- Jayapura aktifkan lagi kegiatan sekolah mulai Kamis
Bupati Jayapura: Tidak ada mahasiswa yang pulang setelah insiden rasis
17 September 2019 14:56 WIB
Bupati Asmat Elisa Kambu (ANTARA News Papua/Hendrina Dian Kandipi)
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: