Pemprov DKI siapkan tim khusus tangani polusi leburan timah Cilincing
16 September 2019 21:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam jumpa pers, di Balairung Provinsi DKI Jakarta, Senin (16/9/2019). (ANTARA/Livia Kristianti)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menyiapkan tim khusus untuk menangani keluhan masyarakat Cilincing terutama mengenai kesehatan anak-anak yang bersekolah di wilayah tersebut, akibat asap industri peleburan timah dan arang yang berjarak hanya 50 meter dari SDN Cilincing 07 Pagi.
"Kami akan kirim tim di situ untuk menyediakan filter agar sekolah itu bebas dari asap, dalam jangka pendek itu yang dilakukan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balairung Provinsi DKI Jakarta, Senin.
Gubernur Anies mengatakan filter udara yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi polusi dari peleburan timah dan arang di Cilincing merupakan metode yang pernah diterapkan untuk melindungi anak-anak di dalam sekolah dari polusi akibat kebakaran.
"Saya pernah terapkan itu tahun 2015 di kawasan-kawasan yang ada kebakaran itu, kami menggunakan penutup untuk ruang-ruang kelas semuanya," kata Anies.
Anies yang pernah menjabat Menteri Pendidikan itu pun mengaku, pihaknya dibantu oleh salah satu tenaga ahli dari ITB (Institut Teknologi Bandung) untuk menerapkan metode penyaringan yang dapat memisahkan udara bersih dan polusi yang berada di wilayah Cilincing terutama di SDN Cilincing 07 pagi.
Baca juga: Pemkot Jakut pasang alat ukur kualitas udara di Cilincing
Rencana jangka panjang, Anies mengatakan, akan mengusahakan agar tidak ada residu polusi yang tersisa dari industri peleburan timah dan arang di Cilincing.
Sebelumnya, pada Jumat (13/9), Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah meninjau dan memasang alat untuk mengukur polutan yang dihasilkan dari para pengusaha industri peleburan timah dan arang di Cilincing.
Terdapat empat titik yang akan dipasangi alat pengukur kualitas udara, yaitu SDN Cilincing 07 Pagi, area sawah SDN Cilincing 07 Pagi, Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper dan akses jalan menuju TPU Semper.
"Alat pengukurannya dari Dinas LH mengukur parameter nitrogendioksida (NO2). Dari sana akan diketahui sejauh mana baku mutu kualitas udara di lokasi ini," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Slamet Riyadi saat dikonfirmasi.
Tindakan itu, untuk menanggapi laporan warga khususnya orang tua murid yang bersekolah di SDN Cilincing 07 pagi yang merasa kesehatan anak-anaknya terancam akibat polusi yang disebabkan oleh industri peleburan timah dan arang yang sudah beroperasi selama 20 tahun.
"Kami akan kirim tim di situ untuk menyediakan filter agar sekolah itu bebas dari asap, dalam jangka pendek itu yang dilakukan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balairung Provinsi DKI Jakarta, Senin.
Gubernur Anies mengatakan filter udara yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi polusi dari peleburan timah dan arang di Cilincing merupakan metode yang pernah diterapkan untuk melindungi anak-anak di dalam sekolah dari polusi akibat kebakaran.
"Saya pernah terapkan itu tahun 2015 di kawasan-kawasan yang ada kebakaran itu, kami menggunakan penutup untuk ruang-ruang kelas semuanya," kata Anies.
Anies yang pernah menjabat Menteri Pendidikan itu pun mengaku, pihaknya dibantu oleh salah satu tenaga ahli dari ITB (Institut Teknologi Bandung) untuk menerapkan metode penyaringan yang dapat memisahkan udara bersih dan polusi yang berada di wilayah Cilincing terutama di SDN Cilincing 07 pagi.
Baca juga: Pemkot Jakut pasang alat ukur kualitas udara di Cilincing
Rencana jangka panjang, Anies mengatakan, akan mengusahakan agar tidak ada residu polusi yang tersisa dari industri peleburan timah dan arang di Cilincing.
Sebelumnya, pada Jumat (13/9), Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah meninjau dan memasang alat untuk mengukur polutan yang dihasilkan dari para pengusaha industri peleburan timah dan arang di Cilincing.
Terdapat empat titik yang akan dipasangi alat pengukur kualitas udara, yaitu SDN Cilincing 07 Pagi, area sawah SDN Cilincing 07 Pagi, Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper dan akses jalan menuju TPU Semper.
"Alat pengukurannya dari Dinas LH mengukur parameter nitrogendioksida (NO2). Dari sana akan diketahui sejauh mana baku mutu kualitas udara di lokasi ini," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Slamet Riyadi saat dikonfirmasi.
Tindakan itu, untuk menanggapi laporan warga khususnya orang tua murid yang bersekolah di SDN Cilincing 07 pagi yang merasa kesehatan anak-anaknya terancam akibat polusi yang disebabkan oleh industri peleburan timah dan arang yang sudah beroperasi selama 20 tahun.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: