Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumpulkan berbagai saran dan gagasan tentang konsep yang diharapkan oleh masyarakat terhadap pembangunan calon ibu kota negara yang baru.

"Jadi kami terus melakukan vision benchmarking, yaitu proses mengumpulkan semua konsep ide dan keinginan mengenai bagaimana ibu kota yang diharapkan," kata Plt. Irjen KLHK Laksmi Wijayanti dalam Media Briefing "Penyelenggaraan KLHS Pemindahan Ibu Kota Negara" di KLHK, Jakarta, Senin.

Setelah dikumpulkan, maka konsep-konsep tersebut, kata dia, akan dijadikan sebagai kebijakan dasar yang akan diuji dengan kondisi yang ada di lapangan.

Selain membuat konsep, KLHK juga katanya akan melakukan pemetaan dari berbagai aspek, terutama dari aspek geologi, biologi, fisika, selain juga aspek sosial, ekonomi dan budaya.

Baca juga: KLHK susun kajian lingkungan hidup strategis calon ibu kota negara


"Harapannya kami ingin bisa memberikan arahan bagaimana setidaknya masterplan dengan desain," jelasnya.

Dalam tahap awal pengkajian kondisi di calon ibu kota negara yang baru, KLHK akan melakukan Focus Group Discussion (FGD) atau konsultasi publik sehingga bisa mengetahui kriteria yang diinginkan dari sebuah ibu kota.

"Demikian juga faktor-faktor yang bisa mendorong meminimalkan kerusakan dan risiko serta dampak negatif. Itu juga ingin kami identifikasi," kata dia lebih lanjut.

Selain itu, KLHK juga berharap pengkajian tersebut dapat menekan kemungkinan dampak negatif pemindahan ibu kota sebanyak mungkin.

"Kami ingin seluruh stakeholders bisa memberikan input kepada kami," katanya.


Baca juga: Bappenas sebut risiko karhutla paling kecil di ibu kota baru