Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palembang mengimbau para guru memfokuskan kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan kelas dalam menyikapi kondisi udara yang diselimuti kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dari sejumlah kabupaten di Sumatera Selatan.

"Kegiatan belajar mengajar yang dalam kondisi normal biasa dilakukan di luar ruangan kelas, sekarang ini sebaiknya dilakukan di dalam ruangan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto di Palembang, Senin.

Dengan melakukan aktivitas di dalam ruangan kelas, diharapkan dapat meminimalkan peserta didik kontak langsung dengan udara yang tercemar asap karhutla.

Pihaknya juga membuat surat edaran kepada kepala sekolah, terutama yang menjadi wewenang pihaknya yakni tingkat SD dan SMP, untuk melakukan pemunduran jam masuk sekolah dan penyederhanaan waktu belajar.

Baca juga: Dharmasraya liburkan sekolah karena kualitas udara memburuk

Sekolah diinstruksikan menggeser jam masuk dan belajar, kegiatan belajar yang semula mulainya pukul 06.40 WIB digeser ke pukul 08.00.WIB.

Dengan penggeseran jam masuk sekolah, jam belajar pun perlu dilakukan penyesuaian, yakni tingkat SMP yang semula 40 menit untuk satu mata pelajaran digeser menjadi 35 menit, sedangkan tingkat SD yang semula 35 menit digeser menjadi 25 menit.

Untuk mencegah peserta didik terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ispa), pihaknya mengingatkan para guru agar mengarahkan siswanya memakai masker selama kualitas udara buruk sebagai dampak tercemar asap karhutla.

Jika kualitas udara semakin buruk karena asap karhutla, pihaknya akan melakukan kebijakan meliburkan sekolah atau melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah (fakultatif) beberapa waktu, sesuai dengan perkembangan kondisi kualitas udara.

Baca juga: Asap makin pekat, Batanghari Jambi tambah libur sekolah
Baca juga: Kubu Raya kembali liburkan sekolah karena kualitas udara memburuk