Jerman ingin batasi anggaran Uni Eropa sebesar 1%
16 September 2019 19:28 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel tiba di markas dewan Uni Eropa untuk ktt pemimpin UE membahas anggaran jangka panjang Uni Eropa di Brussels, Jumat (23/11). Prospek sepakat dalam anggaran jangka panjang Uni Eropa meredup setelah adanya usulan kompromi baru menawarkan kelonggaran kepada Perancis dan Polandia tetapi mengabaikan permintaan Inggris dan Jerman untuk pemotongan keseluruhan pengeluaran lebih besar. (REUTERS/Francois Lenoir)
Brussels/Berlin (ANTARA) - Pemerintah Jerman ingin membatasi anggaran Uni Eropa untuk 2021-2027 mendatang sebesar satu persen untuk ekonomi benua itu, sebagai skenario yang tetap membuat pemerintahnya menyumbang lebih dari 10 juta euro setiap tahunnya, demikian menurut sebuah dokumen yang dibaca Reuters.
"Kami akan melakukan negosiasi anggaran Uni Eropa jangka panjang (MFF: Multiannual Financial Framework) dengan dasar satu persen dari pendapatan nasional bruto EU27," tertulis dalam dokumen yang dipresentasikan Jerman kepada Uni Eropa di Brussels, Senin.
"Dengan keluarnya Inggris sebagai salah satu penyumbang anggaran terbesar MFF, itu berarti dalam pembatasan ini, sumbangan dari negara-negara anggota lainnya akan meningkat secara signifikan."
Jerman, negara Uni Eropa dengan ekonomi tertinggi dan penyumbang dana terbesar, juga meminta wilayahnya yang miskin dan mendapat manfaat bantuan pembangunan Uni Eropa tidak terpengaruh besar-besaran dengan perubahan itu.
Negara itu meminta insentif yang "kuat atau ditambah" untuk migrasi dan proyek iklim, dan bersikukuh bahwa pengeluaran Uni Eropa harus patuh terhadap persyaratan hukum.
"Jerman dan Prancis telah mengajukan secara bersama bahwa keuntungan dari Pajak Transaksi Keuangan bisa berperan dalam pembiayaan dengan bentuk keuntungan yang ditetapkan," tulis pemerintah Jerman dalam dokumen yang sama.
Baca juga: UE sepakat pengetatan disiplin anggaran
Baca juga: IMF desak EU sederhanakan aturan anggaran "rumit"
"Kami akan melakukan negosiasi anggaran Uni Eropa jangka panjang (MFF: Multiannual Financial Framework) dengan dasar satu persen dari pendapatan nasional bruto EU27," tertulis dalam dokumen yang dipresentasikan Jerman kepada Uni Eropa di Brussels, Senin.
"Dengan keluarnya Inggris sebagai salah satu penyumbang anggaran terbesar MFF, itu berarti dalam pembatasan ini, sumbangan dari negara-negara anggota lainnya akan meningkat secara signifikan."
Jerman, negara Uni Eropa dengan ekonomi tertinggi dan penyumbang dana terbesar, juga meminta wilayahnya yang miskin dan mendapat manfaat bantuan pembangunan Uni Eropa tidak terpengaruh besar-besaran dengan perubahan itu.
Negara itu meminta insentif yang "kuat atau ditambah" untuk migrasi dan proyek iklim, dan bersikukuh bahwa pengeluaran Uni Eropa harus patuh terhadap persyaratan hukum.
"Jerman dan Prancis telah mengajukan secara bersama bahwa keuntungan dari Pajak Transaksi Keuangan bisa berperan dalam pembiayaan dengan bentuk keuntungan yang ditetapkan," tulis pemerintah Jerman dalam dokumen yang sama.
Baca juga: UE sepakat pengetatan disiplin anggaran
Baca juga: IMF desak EU sederhanakan aturan anggaran "rumit"
Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: