Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf mengatakan program Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang digagas oleh pemerintah harus selaras dengan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

"Salah satu program presiden di 2020 adalah SDM unggul, tetapi kami juga mengatakan harus dimulai dari aspek kesehatan untuk mencapainya," kata dia pada kegiatan peningkatan perlindungan masyarakat serta daya saing obat dan makanan di Jakarta, Senin.

Baca juga: Legislator minta Kemendikbud-pemda buat program penurunan kekerdilan

Ia mencontohkan program SDM unggul tidak akan bisa terealisasi apabila masyarakat mengidap stroke, asam urat, diabetes dan sebagainya. Kemudian untuk mencapainya, pemerintah harus mulai dari proses pencegahan.

"Pencegahannya dimulai dari apa yang dimakan dan diminum oleh masyarakat termasuk obat," ujar dia.

Lebih jauh, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut menilai untuk mencapai program SDM unggul tidak bisa hanya didorong dari aspek pendidikan dan pelatihan saja. Namun, sisi kesehatan masyarakat juga perlu diperhatikan.

Baca juga: Ketua Komisi IX tak setuju kenaikan iuran BPJS usulan DJSN

Bahkan, tambah dia hingga kini data stunting di Tanah Air masih tergolong tinggi yaitu 30 persen. Untuk mencapai SDM sehat dan unggul, DPR RI mengklaim tidak pernah menghalangi pengajuan anggaran terkait kesehatan yang diusulkan.

"Selama argumentasinya kuat, pasti kita setujui," tegasnya.

Namun, anggaran yang diusulkan Kementerian Kesehatan atau BPOM sering dipotong oleh Kementerian Keuangan karena adanya berbagai pertimbangan lain.

Bahkan, ujar dia DPR RI khususnya Komisi IX yang termasuk membawahi bidang kesehatan telah memberikan pandangan tentang pentingnya anggaran lebih untuk penanganan aspek kesehatan.

Lebih rinci, ia menjelaskan anggaran BPOM yang disetujui DPR RI yaitu sebesar Rp1,9 triliun dari Rp2,5 triliun yang diusulkan lembaga tersebut. Meskipun terdapat pengurangan, Dede Yusuf meminta agar aspek sosialisasi dan edukasi tidak dikurangi karena hal itu penting.

Baca juga: Dede Yusuf sepakat teknologi-inovasi tingkatkan kualitas kesehatan