Taspen gandeng Korsel lanjutkan kerja sama sistem pensiun
16 September 2019 16:33 WIB
Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro (kiri) dengan CEO GEPS Korea Selatan Nam-Joon Chung bertukar naskah kerja sama di Jakarta, Senin (16/9/2019). Kedua belah pihak sepakat belajar dan saling tukar pikiran serta pengalaman mengenai masing-masing sistem pensiun bagi aparatur sipil negara (ASN) di kedua negara. (ANTARA/Ahmad Wijaya).
Jakarta (ANTARA) - PT Taspen (Persero) dan Government Employee Pension (GEPS) Korea Selatan, melanjutkan kerja sama sistem pensiun yang sebelumnya telah dimulai sejak 2016, mengingat selama ini kedua belah pihak bisa mengambil manfaat dan keuntungan bagi perusahaan.
"Tentu mengapa kerja sama ini kita lanjutkan kembali, karena bisa saling menguntungkan dan bermanfaat bagi Indonesia dan Korea. Bahkan bentuk kerja sama akan kita perluas lagi," kata Direktur Utama PT Taspen (persero) Iqbal Latanro kepada pers di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikan usai penandatanganan MoU antara PT Taspen (Persero) dengan GEPS Korea Selatan yang diwakili oleh CEO Nam-Joon Chung di Kantor Pusat PT Taspen.
Iqbal mengatakan kedua belah pihak selama ini sama-sama belajar dan saling tukar pikiran serta pengalaman mengenai sistem pensiun bagi aparatur sipil negara (ASN) di kedua negara.
Kerja sama dan saling tukar pikiran, katanya, antara lain ditandai oleh saling berkunjungnya personil Taspen dan GEPS Korsel ke masing-masing negara.
"Cakupan kerja sama antara keduanya yang dimulai sejak 2016 membangun sistem operasional serta kolaborasi proyek dalam pengembangan sistem pensiun ASN. GEPS sendiri merupakan institusi yang menangani program pensiun dan jaminan sosial ASN di Korea Selatan," katanya.
Hal baru dalam penandatanganan kerja sama MoU ini, adalah saling bertukar informasi mengenai Program Mendukung Pensiun yang oleh Taspen dikemas melalui Program Wirausaha Bagi ASN di Indonesia, yang lebih dikenal dengan Program Wirausaha Pintar.
"Melalui program ini, Taspen membantu ASN untuk menyiapkan hari tua mereka, sehingga bisa mendapatkan tambahan pendapatan selain pensiun bulanan," kata Iqbal.
CEO GEPS Nam-Joon Chung mengatakan sejak melakukan kerja sama dengan Taspen pada 2016, banyak manfaat yang diperoleh pihaknya dalam memberi masukan dan ide bagi perkembangan program pensiun di Korsel.
"Kami banyak mendapat manfaat dari adanya kerja sama selama ini dan kami juga bisa memberi informasi dan pengalaman yang selama ini telah dilakukan,"katanya.
Indonesia sebagai negara penduduk terbesar di ASEAN, katanya, tentunya sudah memiliki program pensiun yang sudah berjalan sangat baik. "Kami mendengar itu sehingga kami perlu mengetahui lebih lanjut dengan terus melakukan kerja sama dengan Taspen," kata Chung.
Sama halnya dengan Taspen yang menciptakan wirausaha bagi pensiunan ASN, pihaknya juga memiliki program semacam itu bagi pensiunan ASN, yaitu dengan cara memberikan pelatihan usaha agar mampu memperoleh masukan layak di hari tua.
Baca juga: Digitalisasi bantu Taspen verifikasi keadaan pensiunan
Baca juga: Taspen raih Top 45 Inovasi Layanan Publik
Baca juga: Taspen-Prodia beri keringanan layanan kesehatan ASN dan pensiunan
"Tentu mengapa kerja sama ini kita lanjutkan kembali, karena bisa saling menguntungkan dan bermanfaat bagi Indonesia dan Korea. Bahkan bentuk kerja sama akan kita perluas lagi," kata Direktur Utama PT Taspen (persero) Iqbal Latanro kepada pers di Jakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikan usai penandatanganan MoU antara PT Taspen (Persero) dengan GEPS Korea Selatan yang diwakili oleh CEO Nam-Joon Chung di Kantor Pusat PT Taspen.
Iqbal mengatakan kedua belah pihak selama ini sama-sama belajar dan saling tukar pikiran serta pengalaman mengenai sistem pensiun bagi aparatur sipil negara (ASN) di kedua negara.
Kerja sama dan saling tukar pikiran, katanya, antara lain ditandai oleh saling berkunjungnya personil Taspen dan GEPS Korsel ke masing-masing negara.
"Cakupan kerja sama antara keduanya yang dimulai sejak 2016 membangun sistem operasional serta kolaborasi proyek dalam pengembangan sistem pensiun ASN. GEPS sendiri merupakan institusi yang menangani program pensiun dan jaminan sosial ASN di Korea Selatan," katanya.
Hal baru dalam penandatanganan kerja sama MoU ini, adalah saling bertukar informasi mengenai Program Mendukung Pensiun yang oleh Taspen dikemas melalui Program Wirausaha Bagi ASN di Indonesia, yang lebih dikenal dengan Program Wirausaha Pintar.
"Melalui program ini, Taspen membantu ASN untuk menyiapkan hari tua mereka, sehingga bisa mendapatkan tambahan pendapatan selain pensiun bulanan," kata Iqbal.
CEO GEPS Nam-Joon Chung mengatakan sejak melakukan kerja sama dengan Taspen pada 2016, banyak manfaat yang diperoleh pihaknya dalam memberi masukan dan ide bagi perkembangan program pensiun di Korsel.
"Kami banyak mendapat manfaat dari adanya kerja sama selama ini dan kami juga bisa memberi informasi dan pengalaman yang selama ini telah dilakukan,"katanya.
Indonesia sebagai negara penduduk terbesar di ASEAN, katanya, tentunya sudah memiliki program pensiun yang sudah berjalan sangat baik. "Kami mendengar itu sehingga kami perlu mengetahui lebih lanjut dengan terus melakukan kerja sama dengan Taspen," kata Chung.
Sama halnya dengan Taspen yang menciptakan wirausaha bagi pensiunan ASN, pihaknya juga memiliki program semacam itu bagi pensiunan ASN, yaitu dengan cara memberikan pelatihan usaha agar mampu memperoleh masukan layak di hari tua.
Baca juga: Digitalisasi bantu Taspen verifikasi keadaan pensiunan
Baca juga: Taspen raih Top 45 Inovasi Layanan Publik
Baca juga: Taspen-Prodia beri keringanan layanan kesehatan ASN dan pensiunan
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: