Pemimpin Korea Utara undang Trump ke Pyongyang dalam surat terbaru
16 September 2019 11:43 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berangkat setelah pertemuan di zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, Minggu (30/6/2019). (REUTERS/KEVIN LAMARQUE)
Seoul (ANTARA) - Pemimpin Kore Utara Kim Jong Un mengundang Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengunjungi Pyongyang dalam surat yang dikirim pada Agustus, surat kabar Korea Selatan melaporkan pada Senin, mengutip sumber-sumber diplomatik.
Surat itu merupakan kedua yang diterima Trump dari Kim bulan lalu di tengah kebuntuan perundingan denuklirisasi antara kedua negara, lebih dulu dibanding peluncuran peluru kendali jarak dekat oleh Korea Utara sepekan yang lalu.
Dalam surat kedua yang diteruskan kepada Trump pada pekan ketiga Agustus, Kim menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Trump bagi sebuah pertemuan puncak lainnya, menurut satu sumber kepada surat kabar Joongan Libo.
Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS dan misi Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca juga: AS dan Korut berkomitmen mulai kembali perundingan nuklir
Trump dan Kim telah bertemu tiga kali sejak Juni tahun lalu untuk membahas cara-cara menyelesaikan krisis program rudal dan nuklir Korea Utara, tetapi kemajuan substantif masih sedikit.
Pasangan itu terakhir bertemu di Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea pada bulan Juni dan sepakat untuk memulai kembali negosiasi tingkat kerja yang telah terhenti sejak pertemuan puncak kedua yang tidak berhasil antara kedua pemimpin di Vietnam pada bulan Februari lalu.
Tembakan rudal jarak pendek pekan lalu datang hanya beberapa jam setelah Wakil Menteri Luar Negeri Choe Son Hui mengatakan Korea Utara bersedia melakukan "diskusi komprehensif" akhir bulan ini.
Trump kemudian mengatakan bersedia untuk bertemu Kim suatu saat pada akhir tahun ini.
Trump mengatakan pada 9 Agustus dia telah menerima "surat yang sangat indah" setebal tiga halaman dari Kim dan menambahkan dia bisa mengadakan pertemuan lagi dengannya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump: Kim katakan siap memulai lagi pembicaraan
Baca juga: Trump injakkan kaki di Korea Utara
Surat itu merupakan kedua yang diterima Trump dari Kim bulan lalu di tengah kebuntuan perundingan denuklirisasi antara kedua negara, lebih dulu dibanding peluncuran peluru kendali jarak dekat oleh Korea Utara sepekan yang lalu.
Dalam surat kedua yang diteruskan kepada Trump pada pekan ketiga Agustus, Kim menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Trump bagi sebuah pertemuan puncak lainnya, menurut satu sumber kepada surat kabar Joongan Libo.
Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS dan misi Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca juga: AS dan Korut berkomitmen mulai kembali perundingan nuklir
Trump dan Kim telah bertemu tiga kali sejak Juni tahun lalu untuk membahas cara-cara menyelesaikan krisis program rudal dan nuklir Korea Utara, tetapi kemajuan substantif masih sedikit.
Pasangan itu terakhir bertemu di Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea pada bulan Juni dan sepakat untuk memulai kembali negosiasi tingkat kerja yang telah terhenti sejak pertemuan puncak kedua yang tidak berhasil antara kedua pemimpin di Vietnam pada bulan Februari lalu.
Tembakan rudal jarak pendek pekan lalu datang hanya beberapa jam setelah Wakil Menteri Luar Negeri Choe Son Hui mengatakan Korea Utara bersedia melakukan "diskusi komprehensif" akhir bulan ini.
Trump kemudian mengatakan bersedia untuk bertemu Kim suatu saat pada akhir tahun ini.
Trump mengatakan pada 9 Agustus dia telah menerima "surat yang sangat indah" setebal tiga halaman dari Kim dan menambahkan dia bisa mengadakan pertemuan lagi dengannya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Trump: Kim katakan siap memulai lagi pembicaraan
Baca juga: Trump injakkan kaki di Korea Utara
Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: