Banda Aceh (ANTARA News) - Investor Malaysia kini sedang menjajaki kemungkinan pembangunan kilang padi modern di Kecamatan Samahani, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kata seorang pejabat setempat. Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Aceh Besar M Salikin di Banda Aceh, Jumat, menyatakan, beberapa konsultan sudah mulai melakukan survei menentukan lokasi strategis bagi pembangunan pabrik kilang padi tersebut. Menurut dia, investor negara tetangga Malaysia itu tertarik membangun kilang padi, karena potensi tanaman padi di Kabupaten Aceh Besar dan daerah lainnya di Provinsi Aceh cukup besar. Salikin menyatakan, produksi padi Kabupaten Aceh Besar pada 2007 mencapai 180 ribu ton dengan luas areal sawah 30.421 hektare dengan produktivitas 6 ton/ha. Aceh Besar mengalami surplus 107 ton setiap musim panen. Dia mengatakan, sebagian besar hasil panen masyarakat dipasarkan ke luar Aceh, khususnya di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Karena itu, sangat dimungkinkan bagi pembangunan kilang padi daerah ini, ujarnya. Besarnya jumlah komoditi padi yang dipasarkan ke luar daerah, karena harganya cukup tinggi, yakni 2.800/kg gabah kering giling, sedangkan harga dasar yang ditetapkan pemerintah hanya Rp2.200/kg. Ia menyatakan, bila investor Malasyia benar-benar membangun kilang padi, maka hasil produksi gabah diharapkan tidak lari ke luar daerah. Menyinggung pengembangan tanaman jagung, Salikin menyatakan, potensi lahan di Kabupaten Aceh Besar masih cukup luas, karena hampir 50 persen lahan sawah di daerah itu belum memiliki irigasi. "Jadi, petani hanya menanam padi pada saat musim hujan, sehingga setelah panen lahan tersebut terlantar. Dengan adanya program `Makmu Beusare`, antara lain penamaman jagung, maka lahan terlantar bisa dimanfaatkan," ujarnya. Selain itu, petani juga memanfaatkan lahan tidur dengan menanam kacang kedele yang bibitnya bantuan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi NAD. Pemerintah Kabupaten Aceh Besar juga terus melakukan perbaikan sarana irigasi yang rusak, seperti yang ada di Kecamatan Montasik, katanya.(*)