Putri Khairunnisa si "Pahlawan Senyum" penemu "Edible Film"
14 September 2019 15:01 WIB
'Pahlawan Senyum' Putri Khairunnisa bersama Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Drg M Ruslin, M.Kes, Ph.D, Sp.BM disela kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional ke-10 di Makassar yang digelar 13-15 Sepetember 2019. ANTARA/Suriani Mappong/am.
Makassar (ANTARA) - Putri Khairunnisa mendapat penghargaan "Pahlawan Senyum" dari produsen pasta gigi-Pepsodent sebagai bentuk dalam mendukung gerakan "Indonesia Tersenyum" yang merupakan bagian dari perayaan ke-10 tahun Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN)
"Putri adalah mahasiswi berprestasi dari Fakultas Kedokterean Gigi Universitas Hasanuddin (FKG Unhas), Makassar. Putri mendapat penghargaan sebagai pahlawan senyum karena berbagai prestasinya," kata Dekan FKG Unhas Drg M Ruslin, M.Kes, Ph.D, Sp.BM di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, mahasiswi yang kini sudah menjalani pendidikan profesinya dikenal aktif di organisasi kemahasiswaan dan pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Hal itu dibenarkan Putri yang meraih predikat sebagai 'Pahlawan Senyum'. Dia mengatakan, berkat karya ilmiah dari hasil risetnya itu perusahaan yang mendukung BKGN untuk mengedukasi masyarakat agar gigi dan mulutnya sehat, memberikan penghargaan kepadanya.
"Salah satu konsep dan temuan saya adalah 'Edible Film' yaitu permen ramah anak yang dapat dikonsumsi tanpa merusak gigi," katanya.
Dia terinspirasi menciptakan permen tandingan dari permen yang banyak beredar di pasaran, karena berpikir untuk menghentikan anak-anak makan permen yang merusak gigi, harus ada permen pengganti yang sama tetapi tidak merusak kesehatan gigi dan mulut.
Menurut dia, permen tersebut berbahan baku dari sejumlah buah-buahan dan tidak menggunakan pemanis buatan atau kimiawi. Kini hasil temuannya itu, masih dalam proses legalisasi untuk memperoleh hak paten yang ke depan produknya itu dapat diproduksi secara massif.
Selain penemuan itu, Putri juga dikenal sangat aktif di organisasi kemahasiswaan dengan membimbing adik-adik tingkatnya untuk dapat mencetuskan ide-ide yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Bersama timnya, putri juga merupakan salah satu mahasiswa pertama yang mengikuti program "One Student saves one family" dari Universitas Hasanuddin.
Program itu sudah dicetuskan ketika BKGN pertama kali dilaksanakan dengan mewajibkan setiap satu mahasiswa FKG harus mendampingi satu keluarga di pinggiran kota atau perdesaan dalam membantu menyosialisasikan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
"Saya mendampingi satu keluarga prasejahtera di Kelurahan Layang, Makassar untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut mereka," kata Putri.
Kendati tantangan cukup banyak di lapangan, namun ia menikmati dan senang menjalaninya, karena prinsipnya menyelamatkan satu keluarga sama dengan menyelamatkan satu mata rantai generasi, khususnya generasi usia sekolah yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.
"Putri adalah mahasiswi berprestasi dari Fakultas Kedokterean Gigi Universitas Hasanuddin (FKG Unhas), Makassar. Putri mendapat penghargaan sebagai pahlawan senyum karena berbagai prestasinya," kata Dekan FKG Unhas Drg M Ruslin, M.Kes, Ph.D, Sp.BM di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, mahasiswi yang kini sudah menjalani pendidikan profesinya dikenal aktif di organisasi kemahasiswaan dan pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Hal itu dibenarkan Putri yang meraih predikat sebagai 'Pahlawan Senyum'. Dia mengatakan, berkat karya ilmiah dari hasil risetnya itu perusahaan yang mendukung BKGN untuk mengedukasi masyarakat agar gigi dan mulutnya sehat, memberikan penghargaan kepadanya.
"Salah satu konsep dan temuan saya adalah 'Edible Film' yaitu permen ramah anak yang dapat dikonsumsi tanpa merusak gigi," katanya.
Dia terinspirasi menciptakan permen tandingan dari permen yang banyak beredar di pasaran, karena berpikir untuk menghentikan anak-anak makan permen yang merusak gigi, harus ada permen pengganti yang sama tetapi tidak merusak kesehatan gigi dan mulut.
Menurut dia, permen tersebut berbahan baku dari sejumlah buah-buahan dan tidak menggunakan pemanis buatan atau kimiawi. Kini hasil temuannya itu, masih dalam proses legalisasi untuk memperoleh hak paten yang ke depan produknya itu dapat diproduksi secara massif.
Selain penemuan itu, Putri juga dikenal sangat aktif di organisasi kemahasiswaan dengan membimbing adik-adik tingkatnya untuk dapat mencetuskan ide-ide yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Bersama timnya, putri juga merupakan salah satu mahasiswa pertama yang mengikuti program "One Student saves one family" dari Universitas Hasanuddin.
Program itu sudah dicetuskan ketika BKGN pertama kali dilaksanakan dengan mewajibkan setiap satu mahasiswa FKG harus mendampingi satu keluarga di pinggiran kota atau perdesaan dalam membantu menyosialisasikan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
"Saya mendampingi satu keluarga prasejahtera di Kelurahan Layang, Makassar untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut mereka," kata Putri.
Kendati tantangan cukup banyak di lapangan, namun ia menikmati dan senang menjalaninya, karena prinsipnya menyelamatkan satu keluarga sama dengan menyelamatkan satu mata rantai generasi, khususnya generasi usia sekolah yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: