Setelah Tangkahan, air terjun Simatutung bakal andalan wisata Sumut
13 September 2019 21:31 WIB
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah saat melihat Air Terjun Simatutung, di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemprov Sumut berencana mengembangkan objek wisata di berbagai daerah. (ANTARA/HO - Pemprov Sumut)
Medan (ANTARA) - Provinsi Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) memprogramkan pengembangan objek wisata di Tangkahan dan Bahorok (Langkat) serta Tahura (Karo) untuk mendorong peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara.
"Pengembangan kawasan wisata alam itu sebagai salah satu wujud program pengembangan wisata yang menjadi salah satu program Pemprov Sumut, " ujar Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah di Medan, Jumat.
Bahorok, Langkat, dan Tahura itu sudah cukup dikenal masyarakat dan bahkan wisatawan mancanegara.
Meski sudah dikenal, tetapi diyakini perlu terus pembenahan karena saat ini kondisi kawasan itu dinilai belum maksimal menarik kunjungan wisatawan, khususnya asing.
Kawasan wisata itu, kata dia, diharapkan mendukung wisata Danau Toba yang sudah menjadi wisata prioritas yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Setelah Tangkahan dan Bahorok (Langkat) dan Tahura (Karo), Pemprov Sumut akan juga mengembangkan destinasi wisata di kawasan wilayah barat Sumut.
"Pengembangan destinasi pariwisata wilayah Pantai Barat direncanakan mulai tahun 2021 dan terus ke berbagai wilayah lainnya," kata Musa.
Dia mengaku bersama Ustaz Abdul Somad dan rombongan dalam rangka Safari Tabligh Akbar pada 10 September 2019 sempat melihat Air Terjun Simatutung di Desa Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Air Terjun Simatutung yang terletak persis di perbatasan antara Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal itu dinilainya sangat indah.
"Banyak objek wisata yang bagus di wilayah barat, tetapi belum dikelola baik dan ditargetkan mulai difokuskan untuk dibantu pengembangannya pada 2021," ujarnya.
Air Terjun Simatutung itu semakin dinilai berpotensi untuk dikembangkan karena lokasinya berdekatan dengan Danau Siais yang terkenal sebagai danau terbesar kedua di Sumut setelah Danau Toba.
Baca juga: Tiga wisata alam Banyuasin layak jadi destinasi unggulan
"Pengembangan kawasan wisata alam itu sebagai salah satu wujud program pengembangan wisata yang menjadi salah satu program Pemprov Sumut, " ujar Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah di Medan, Jumat.
Bahorok, Langkat, dan Tahura itu sudah cukup dikenal masyarakat dan bahkan wisatawan mancanegara.
Meski sudah dikenal, tetapi diyakini perlu terus pembenahan karena saat ini kondisi kawasan itu dinilai belum maksimal menarik kunjungan wisatawan, khususnya asing.
Kawasan wisata itu, kata dia, diharapkan mendukung wisata Danau Toba yang sudah menjadi wisata prioritas yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Setelah Tangkahan dan Bahorok (Langkat) dan Tahura (Karo), Pemprov Sumut akan juga mengembangkan destinasi wisata di kawasan wilayah barat Sumut.
"Pengembangan destinasi pariwisata wilayah Pantai Barat direncanakan mulai tahun 2021 dan terus ke berbagai wilayah lainnya," kata Musa.
Dia mengaku bersama Ustaz Abdul Somad dan rombongan dalam rangka Safari Tabligh Akbar pada 10 September 2019 sempat melihat Air Terjun Simatutung di Desa Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Air Terjun Simatutung yang terletak persis di perbatasan antara Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal itu dinilainya sangat indah.
"Banyak objek wisata yang bagus di wilayah barat, tetapi belum dikelola baik dan ditargetkan mulai difokuskan untuk dibantu pengembangannya pada 2021," ujarnya.
Air Terjun Simatutung itu semakin dinilai berpotensi untuk dikembangkan karena lokasinya berdekatan dengan Danau Siais yang terkenal sebagai danau terbesar kedua di Sumut setelah Danau Toba.
Baca juga: Tiga wisata alam Banyuasin layak jadi destinasi unggulan
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: