Pemerintah siapkan sejumlah antisipasi tangani Karhutla
13 September 2019 20:36 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto (dua dari kiri) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nubaya Bakar (dua dari kanan) memberikan keterangan saat jumpa pers terkait Kebakaran hutan dan lahan di Jakarta, Jumat (13/9/2019). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah antisipasi terkait penanganan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah titik.
"Pertama, penguatan Manggala Agni atau pasukan darat yang memadamkan api," kata dia usai melaksanakan Rakorsus tingkat menteri tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Jakarta, Jumat.
Penguatan tersebut dalam bentuk penambahan jumlah personel yang disertai alat pemadam kebakaran. Kemudian, pemerintah juga menyiapkan hujan buatan.
Berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diketahui bahwa hujan buatan hanya bisa dilakukan apabila awan tersebut memiliki kadar air minimal 75 persen.
"Jika kadar airnya 75 persen, maka akan kita tabur garam menggunakan pesawat terbang. Kemudian, hujan akan turun," katanya.
Baca juga: Wiranto sebut modus baru pembakaran lahan bermotif politik
Untuk mempermudah penanganan Karhutla, Panglima TNI juga telah menyiapkan dua unit pesawat terbang untuk menabur garam di titik-titik kritis.
"Panglima sudah memberikan pesawat tambahan ke BNPB dan sudah siaga di daerah terdampak," ujar dia.
Terakhir, khusus untuk menangani Karhutla di daerah yang sulit dijangkau serta terbatas akses jalan, pemerintah menyiapkan strategi bom air menggunakan helikopter.
Saat ini pemerintah telah menyiapkan 42 unit helikopter untuk menjatuhkan bom air di titik-titik api yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, terdapat penambahan helikopter.
Terkait anggaran, BNPB telah menyiapkan dana siap pakai untuk Karhutla. Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menyiapkan dana bagi hasil reboisasi yang dapat digunakan untuk tambahan penanggulangan.
Baca juga: Jerebu makin parah, warga Pekanbaru serbu pengobatan gratis
"Pertama, penguatan Manggala Agni atau pasukan darat yang memadamkan api," kata dia usai melaksanakan Rakorsus tingkat menteri tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Jakarta, Jumat.
Penguatan tersebut dalam bentuk penambahan jumlah personel yang disertai alat pemadam kebakaran. Kemudian, pemerintah juga menyiapkan hujan buatan.
Berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diketahui bahwa hujan buatan hanya bisa dilakukan apabila awan tersebut memiliki kadar air minimal 75 persen.
"Jika kadar airnya 75 persen, maka akan kita tabur garam menggunakan pesawat terbang. Kemudian, hujan akan turun," katanya.
Baca juga: Wiranto sebut modus baru pembakaran lahan bermotif politik
Untuk mempermudah penanganan Karhutla, Panglima TNI juga telah menyiapkan dua unit pesawat terbang untuk menabur garam di titik-titik kritis.
"Panglima sudah memberikan pesawat tambahan ke BNPB dan sudah siaga di daerah terdampak," ujar dia.
Terakhir, khusus untuk menangani Karhutla di daerah yang sulit dijangkau serta terbatas akses jalan, pemerintah menyiapkan strategi bom air menggunakan helikopter.
Saat ini pemerintah telah menyiapkan 42 unit helikopter untuk menjatuhkan bom air di titik-titik api yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, terdapat penambahan helikopter.
Terkait anggaran, BNPB telah menyiapkan dana siap pakai untuk Karhutla. Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menyiapkan dana bagi hasil reboisasi yang dapat digunakan untuk tambahan penanggulangan.
Baca juga: Jerebu makin parah, warga Pekanbaru serbu pengobatan gratis
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: