Kuala Lumpur (ANTARA News) - Ada sekitar 20.000 lowongan pekerjaan di Malaysia tahun ini, terutama di sektor konstruksi terkait pembangunan di wilayah pembangunan Iskandar Johor Bahru. "Untuk tahun 2008, ada lowongan pekerjaan untuk 20.000 pekerja Indonesia. Paling banyak permintaan ialah untuk pembangunan kawasan industri Iskandar di Johor Bahru," kata Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar, seusai menyerahkan surat tugasnya kepada Yang Dipertuan Agung Malaysia Mizan Zainal Abidin di Kuala Lumpur, Kamis. Tapi Malaysia tidak hanya minta pekerja bangunan saja, diperlukan juga pekerja di bidang administrasi," kata Da`i yang didampingi oleh Atase Tenaga Kerja Teguh H Cahyono. Menurut laman Iskandar Development, pada 2008 wilayah itu memerlukan 50.000 pekerja asing untuk membuat banguna di lahan seluas 40 Hektare. Wilayah Pembangunan Iskandar tahun ini memerlukan dukungan 800.000 tenaga kerja asing. Menyinggung tentang pertemuan dengan Yang Dipertuan Agung Malaysia, Da`i Bachtiar mengatakan bahwa pertemuan berlangsung dalam suasana hangat karena keramahtamahan Yang Dipertuan Agung Malaysia. "Kami membicarakan mengenai masalah pendidikan bagi anak-anak pekerja Indonesia di Malaysia, terutama di Kota Kinabalu, Sabah dan membincangkan masalah ilegal logging," katanya. "Bahkan, Yang Dipertuan Agung Malaysia sudah tahu Indonesia akan memiliki sekolah Indonesia di Kota Kinabalu. Beliau menawarkan bantuan," katanya. Mengenai isu pembalakan liar, Yang Dipertuan Agung meminta agar kedua pemerintahan dapat duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Kunjungan Dubes Da`i mengatakan dengan resminya menjadi duta besar di Malaysia setelah surat tugasnya diterima oleh Yang Dipertuan Agung Malaysia, ia akan lebih banyak berdialog dan mengunjungi kelompok masyarakat atau kantong-kantong TKI. "Kami akan terus meningkatkan pelayanan kepada TKI dan WNI di Malaysia," katanya. Da`i juga berjanji akan meningkatkan partisipasi WNI dan TKI pada Pemilu 2009. "Pada Pemilu 2004, ada sekitar 400.000 yang punya hak pilih tapi hanya sekitar 70.000 yang menggunakan haknya. Kami ingin partisipasi ini meningkat pada Pemilu mendatang," janji dia. Di Malaysia, ada sekitar 1,2 juta pekerja Indonesia, 14.000 mahasiswa Indonesia, dan sekitar 160.000 WNI yang telah mendapatkan permanent residence (PR).