Pemerintah Vietnam berduka cita atas wafatnya Habibie
13 September 2019 18:16 WIB
KBRI Hanoi di Vietnam mengibarkan bendera setengah tiang dan memasang foto untuk masa berkabung bagi Presiden ke-3 Indonesia B.J. Habibie di Vietnam. (KBRI Hanoi)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Vietnam menyampaikan ungkapan duka cita atas wafatnya Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi pada Kamis (12/9).
KBRI Hanoi telah menerima ucapan belasungkawa dari Pemerintah Vietnam atas wafatnya Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Dubes yakini target 10 miliar dolar perdagangan RI-Vietnam tercapai
Ucapan belasungkawa itu disampaikan dalam sepucuk surat yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Nguyen Quoc Dung yang mewakili Pemerintah Vietnam saat mengisi Buku Duka Cita di KBRI Hanoi.
Ucapan yang disampaikan secara tertulis tersebut di antaranya berasal dari Sekretaris Jenderal Partai/Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo serta dari Deputi Perdana Menteri/ Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh kepada Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi.
Mengutip surat Sekjen Partai/ Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong kepada Presiden Joko Widodo, dia mewakili rakyat Vietnam menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo, rakyat Indonesia dan keluarga mantan Presiden B.J. Habibie.
Baca juga: Wapres JK: Perbatasan ZEE Indonesia-Vietnam masih dirundingkan
Lebih lanjut, ucapan duka cita tersebut menekankan penghargaan Vietnam terhadap dukungan mantan Presiden RI B.J. Habibie dalam memperkuat kemitraan dan memajukan kerja sama bilateral kedua negara.
KBRI Hanoi membuka buku duka cita selama tiga hari kerja, yakni 12, 13 dan 16 September 2019, bagi perwakilan Pemerintah Vietnam, misi diplomatik dan organisasi internasional yang berada di Hanoi untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden RI ke-3 B.J. Habibie.
Selain itu, dalam rangka hari berkabung nasional untuk B.J. Habibie, KBRI Hanoi juga memasang bendera setengah tiang selama tiga hari, yaitu dari 12 hingga 14 September 2019.
Baca juga: Indonesia-Vietnam dorong penyelesaian delimitasi ZEE
KBRI Hanoi telah menerima ucapan belasungkawa dari Pemerintah Vietnam atas wafatnya Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Dubes yakini target 10 miliar dolar perdagangan RI-Vietnam tercapai
Ucapan belasungkawa itu disampaikan dalam sepucuk surat yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Nguyen Quoc Dung yang mewakili Pemerintah Vietnam saat mengisi Buku Duka Cita di KBRI Hanoi.
Ucapan yang disampaikan secara tertulis tersebut di antaranya berasal dari Sekretaris Jenderal Partai/Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo serta dari Deputi Perdana Menteri/ Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh kepada Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi.
Mengutip surat Sekjen Partai/ Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong kepada Presiden Joko Widodo, dia mewakili rakyat Vietnam menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo, rakyat Indonesia dan keluarga mantan Presiden B.J. Habibie.
Baca juga: Wapres JK: Perbatasan ZEE Indonesia-Vietnam masih dirundingkan
Lebih lanjut, ucapan duka cita tersebut menekankan penghargaan Vietnam terhadap dukungan mantan Presiden RI B.J. Habibie dalam memperkuat kemitraan dan memajukan kerja sama bilateral kedua negara.
KBRI Hanoi membuka buku duka cita selama tiga hari kerja, yakni 12, 13 dan 16 September 2019, bagi perwakilan Pemerintah Vietnam, misi diplomatik dan organisasi internasional yang berada di Hanoi untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden RI ke-3 B.J. Habibie.
Selain itu, dalam rangka hari berkabung nasional untuk B.J. Habibie, KBRI Hanoi juga memasang bendera setengah tiang selama tiga hari, yaitu dari 12 hingga 14 September 2019.
Baca juga: Indonesia-Vietnam dorong penyelesaian delimitasi ZEE
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: