Warga khawatir, Kota Palu mulai diselimuti kabut, ini penjelasan BMKG
13 September 2019 16:39 WIB
Suasana landasan pacu Bandar Udara Mutiara Sis Al-jufri Palu, Jumat (13/9). Tampak pegunungan di sekitar landasan pacu diselimuti kabut. (ANTARA/Muhammad Arsyandi)
Palu (ANTARA) - Warga Kota Palu mengaku khawatir, karena kota ini mulai diselimuti kabut yang terlihat jelas di kawasan Teluk Palu, pegunungan dan perbukitan.
Bencana kabut asap ini menyebabkan warga panik dan khawatir bilamana kabut tersebut ternyata merupakan asap kiriman dari pulau Kalimantan yang kini dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hebat.
"Saya sekarang ada di bukti, kabut sangat jelas terlihat dari sini. Teluk Palu yang biasanya kelihatan jelas, sekarang tidak," kata salah satu warga, Royyan Jamil.
Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab ibu Kota Provisni Sulawesi Tengah itu mulai diselimuti kabut, namun ia khawatir jika kabut tersebut berasal dari karhutla di tiga provisni di pulau Kalimantan.
"Cuma saya dengar katanya ada kebakaran lahan di salah satu titik di Palu. Tapi saya juga belum tahu pasti benar atau tidak, Palu diselimuti kabut karena itu," katanya.
Baca juga: BENCANA ASAP - Palu makin memburuk
Sementara itu Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II Mutiara Sis Al-jufri Palu, Riza Utami Renggah ditemui di Kantor BMKG Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Jumat menyatakan jika kabut yang menyelimuti Palu bukan disebabkan asap kiriman dari Kalimantan.
"Palu berkabut akibat massa udara yang terlalu kering akibat kurangnya curah hujan akhir-akhir ini atau dalam bahasa meteorologi disebut hze," katanya.
Ia menjelaskan kurangnya curah hujan di Kota Palu akhir-akhir ini menyebabkan massa udara di wilayah tersebut kering dan menghasilkan kabut.
"Jadi beda diselimuti kabut dengan diselimuti asap. Kalau diselimuti asap berarti terjadi kebakaran dan menghasilkan asap. Di Palu buka diselimuti asap, tapi diselimuti kabut akibat massa udara yang kering akibat curah hujan kurang," ujarnya.
Baca juga: Sejumlah maskapai penerbangan batal terbang di Palu
Baca juga: Kabut asap di Palu makin tebal
Bencana kabut asap ini menyebabkan warga panik dan khawatir bilamana kabut tersebut ternyata merupakan asap kiriman dari pulau Kalimantan yang kini dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hebat.
"Saya sekarang ada di bukti, kabut sangat jelas terlihat dari sini. Teluk Palu yang biasanya kelihatan jelas, sekarang tidak," kata salah satu warga, Royyan Jamil.
Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab ibu Kota Provisni Sulawesi Tengah itu mulai diselimuti kabut, namun ia khawatir jika kabut tersebut berasal dari karhutla di tiga provisni di pulau Kalimantan.
"Cuma saya dengar katanya ada kebakaran lahan di salah satu titik di Palu. Tapi saya juga belum tahu pasti benar atau tidak, Palu diselimuti kabut karena itu," katanya.
Baca juga: BENCANA ASAP - Palu makin memburuk
Sementara itu Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas II Mutiara Sis Al-jufri Palu, Riza Utami Renggah ditemui di Kantor BMKG Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Jumat menyatakan jika kabut yang menyelimuti Palu bukan disebabkan asap kiriman dari Kalimantan.
"Palu berkabut akibat massa udara yang terlalu kering akibat kurangnya curah hujan akhir-akhir ini atau dalam bahasa meteorologi disebut hze," katanya.
Ia menjelaskan kurangnya curah hujan di Kota Palu akhir-akhir ini menyebabkan massa udara di wilayah tersebut kering dan menghasilkan kabut.
"Jadi beda diselimuti kabut dengan diselimuti asap. Kalau diselimuti asap berarti terjadi kebakaran dan menghasilkan asap. Di Palu buka diselimuti asap, tapi diselimuti kabut akibat massa udara yang kering akibat curah hujan kurang," ujarnya.
Baca juga: Sejumlah maskapai penerbangan batal terbang di Palu
Baca juga: Kabut asap di Palu makin tebal
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: