Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala BKKBN Republik Indonesia, Hasto Wardoyo mengajak generasi milenial di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyikapi dan memanfaatkan peluang bonus demografi, agar mampu bersaing di dunia global.

"Saya mengajak adik-adik mahasiswa agar menjadi generasi unggul yang luar biasa, karena kalian adalah calon generasi masa depan bangsa ini," kata Hasto Wardoyo saat mengisi materi dalam kuliah umum kepada mahasiswa STKIP Muhammadiyah Babel di Pangkalpinang, Kamis malam.

Ia mengatakan kuliah umum kependudukan "Pengembangan materi pendidikan kependudukan jalur formal, non formal dan informal sesuatu kearifan lokal" kali ini, bertemakan "Peran Generasi Milenial memanfaatkan Peluang Bonus Demografi" dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas belajar dan memahami bonus demografi.

"Sebagai mahasiswa baru harus memiliki semangat yang luar biasa agar bisa menjadi generasi unggul, dimana saat ini generasi milenial sudah masuk dalam era bonus demografi," ujarnya.

Menurut dia era bonus demografi adalah masa dimana banyaknya kelompok usia produktif lebih banyak dari non produktif sehingga rasio ketergantungan cukup menggembirakan, karena menurunnya angka kematian Ibu dan berkurangnya angka kelahiran bayi karena berhasilnya penggunaan alat kontrasepsi.

"Kalian generasi milenial sudah masuk dalam era bonus demografi, dimana kelompok usia produktif harus menjadi modal pembangunan, bukan beban pembangunan, sehingga dibutuhkan SDM yang potensial," ujarnya.

Ia menambahkan BKKBN memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga, dimana bonus demografi harus disiapkan dengan manusia produktif yang unggul.

Bonus demografi dimulai dengan kualitas sumber daya yang baik, dimana sebagai mahasiswa baru harus terus belajar dan mengubah mindset agar perilaku juga berubah.

Perubahan mindset dimulai dengan senyum, ramah dan rasa humor dari soft skill hingga hard skill. Jika mindset berubah, genetik berubah maka kinerja juga berubah. Kesuksesan harus dimulai dari komunikasi yang juga diawali dengan membaca.

"Adik-adik adalah generasi luar biasa yang lahir untuk menjadi pemenang. Saya harap lulusan STKIP ini yang nantinya akan menjadi Universitas Muhammadiyah Babel menjadi lulusan global yang bisa diterima di seluruh dunia," ujarnya.