Jakarta (ANTARA) - Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Dr Waras Kamdi mengatakan empat keterampilan abad 21 yakni komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan penyelasaian masalah", serta kreativitas dan inovasi atau "communication","collaboration","critical thinking and problem solving", dan "creativity and innovation 4C merupakan syarat menjadi inovator.

"Keterampilan 4C ini yang nantinya akan melahirkan para inovator. Untuk itu, dalam pembelajaran harus bisa menumbuhkembangkan kemampuan 4C tersebut," ujar Waras dalam diskusi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, keterampilan itu harus bisa menjadi ruh dalam setiap pembelajaran yang ada di pendidikan. Meski demikian, tidak serta-merta bisa diterapkan dalam konten pembelajaran melainkan pada proses pembelajaran itu.

"Maka yang menjadi basis dari 4C itu adalah proses, yang mana sebenarnya kita tawarkan bagaimana mendekatkan anak-anak pada realitas kehidupan."

Sehingga, saat anak-anak belajar pada realitas kehidupan akan menyadari masalah dan persoalan yang ada. Dari persoalan itu, maka mereka akan menemukan alternatif penyelesaian masalah serta melihat celah dan peluang.

Waras menambahkan kemampuan itu sangat diperlukan, karena kita saat ini tidak mengetahui apakah ada turbulensi dalam bidang pekerjaan. Pada masa akan datang, diperkirakan 50 persen pekerjaan akan hilang.

Ketua Forum Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), Rafianti Dewi SS MBA, mengatakan pihaknya mendorong terjadinya sinergitas antara standar dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan BSNP. Tujuannya untuk percepatan pembangunan SDM Indonesia.

Salah satu topik yang dibahas mengenai proses Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menjadi cakupan BSN di salah satu sektornya yakni pendidikan dan pelatihan standardisasi yang menerapkan standar sistem manajemen mutu SNI ISO 9001.