Madiun (ANTARA) - Ratusan karyawan PT Industri Kereta Api (Persero) menggelar shalat ghaib sekaligus mendoakan almarhum Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie di Masjid Al Hadid, Madiun, Jawa Timur, yang ada komplek perusahaan milik negara tersebut usai menunaikan shalat Dzuhur, Kamis.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Saya sebagai Dirut, dan jajaran Direksi, serta segenap karyawan PT INKA (Persero) menyampaikan duka cita mendalam," kata Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) Budi Noviantoro.

Pihaknya merasa kehilangan sosok BJ Habibie yang sudah dikenal sebagai "Bapak Indonesia", "Bapak Teknologi", dan juga "Bapak INKA".

Ia menilai, Habibie memiliki andil yang besar dalam berdirinya PT INKA (Persero). Saat itu, Habibie yang menjabat sebagai Menristek dan Kepala BPPT ingin menghentikan ketergantungan impor Indonesia terhadap produk kereta api luar negeri.

Kini, kata dia, perusahaan milik negara yang fokus pada pembuatan kereta api itu, tidak hanya memroduksi kereta api untuk kebutuhan dalam negeri. Namun juga telah mengekspor kereta api ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Bangladesh, Filipina, Sri Lanka, Singapura, dan lainnya.

"Semoga almarhum 'khusnul khatimah' dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan tambahan kekuatan iman," kata Budi Noviantoro.

Presiden ke-3 RI BJ Habibie wafat pada Rabu 11 September petang pukul 18.05 WIB setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta sejak Minggu 1 September 2019.

Habibie dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta pada Kamis 12 September 2019 yang upacara pemakaman kenegaraannya dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Jenazah BJ Habibie dimakamkan di sebelah makam almarhumah istrinya, Ibu Ainun Habibie, di slot 120-121.

Baca juga: Inka kembangkan trem bertenaga baterai

Baca juga: WIKA dapat tawaran proyek KA 850 kilometer di Afrika

Baca juga: Penjualan KA produksi Inka 2019 capai 86 persen