Medan (ANTARA News) - Puluhan massa Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dari dua kubu yang berbeda terlibat bentrokan di Jalan Semarang Medan, Selasa. Akibat bentrokan tersebut, pemilik toko di ruas jalan yang dikenal sebagai salah satu pusat bisnis di Kota Medan itu langsung menutup tempat usahanya karena khawatir menjadi sasaran. Dari informasi yang didapatkan, bentrokan tersebut terjadi antara anggota DPD SPSI Sumut di bawah kepemimpinan Muhyir Hasan Hasibuan dengan Konfederasi SPSI (K-SPSI) Sumut pimpinan Raja Nasution. Salah seorang warga di lokasi kejadian, mengatakan, bentrokan itu mengakibatkan warga takut keluar rumah dan menutup tempat usahanya karena khawatir menjadi sasaran atau korban. Bentrokan tersebut terjadi diduga akibat perebutan lahan antar organisasi SPSI di daerah itu, kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya. Bentrokan tersebut baru berhenti ketika petugas kepolisian dari Team Pemburu Preman Satuan Samapta Poltabes Medan turun ke lokasi kejadian. Massa yang terlibat dalam bentrokan itu langsung melarikan diri ketika akan ditangkap polisi, tetapi personil dari Poltabes Medan langsung melakukan pengejaran sampai ke kantor K-SPSI Sumut yang berada di Jalan Ahmad Yani VII Medan. Di tempat itu polisi mengamankan 18 anggota K-SPSI Sumut dan membawanya ke Mapoltabes Medan untuk dimintai keterangan. Salah seorang anggota K-SPSI Sumut, M. Manurung, mengatakan, ia terlibat bentrokan karena terlebih dulu diserang oleh kelompok lain. Bentrokan itu merupakan pembelaan diri karena mendapatkan serangan dari kelompok lain, katanya.(*)