Surabaya (ANTARA News) - Di hadapan 200-an pengurus daerah Muhammadiyah se-Jawa Timur (Jatim), Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengaku dirinya sekarang menjadi "presiden". "Saat pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd (13/6), saya dipanggil mister president," ucapnya, disambut tawa hadirin, awal pekan ini. Usai membuka Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Jatim dan meresmikan gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, ia mengungkapkan bahwa hal itu gara-gara pembawa acara. "Itu gara-gara pembawa acara memperkenalkan saya dalam forum pertemuan itu sebagai Presiden Muhammadiyah," ujar mantan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu. Sebutan itu, ujarnya, terjadi lantaran pembawa acara menerjemahkan istilah "ketua umum" dengan "presiden". "Jadi, sejak awal sampai pertemuan berakhir pun saya disebut Rudd sebagai mister president," katanya. Namun, ia menyebut makna terpenting dari pertemuan itu bukanlah sebutan "presiden", melainkan kerjasama yang ditandatangani pada lima bidang, yakni pendidikan, pengayaan budaya, demokrasi, dan penanggulangan bencana. "Saya minta Australia sebagai tetangga negara-negara Asia untuk lebih meng-Asia (menjadi Asia) dibanding menjadi Eropa seperti selama ini, karena itu kerjasama jangan lagi G (government) to G atau P (people) to P, tapi G to P," katanya menambahkan. (*)