Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan keputusan pemerintah terkait keberadaan laboratorium medis milik Angkatan Laut Amerika Serikat (Naval Medical Research Unit-2/NAMRU-2) di Indonesia akan dibuat setelah masalah itu dibahas dalam rapat interdepartemen. "Itu nanti, setelah dilakukan pembahasan interdep antara pejabat eselon I Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan Departemen Kesehatan," katanya di Jakarta, Selasa, usai menghadiri peluncuran laman informasi penyakit infeksi antara negara-negara anggota ASEAN serta China, Jepang dan Korea, www.ASEANplus3-eid.info. Namun, menurut Siti Fadilah, rapat interdep untuk membahas masalah itu hingga saat ini belum dilakukan. "Itu kayaknya belum dilakukan," katanya. Tahun ini sejumlah pihak kembali mempersoalkan keberadaan dan kegiatan NAMRU-2 di Jakarta, termasuk masalah pemberian kekebalan diplomatik bagi warga negara Amerika Serikat yang bekerja di laboratorium penelitian penyakit tropis itu. Pemerintah pun menyatakan akan memperbarui kesepakatan terkait keberadaan dan operasi NAMRU-2 dengan pemerintah Amerika Serikat. Draf kesepakatan NAMRU-2 telah disampaikan kepada pemerintah Amerika Serikat dan sudah dikembalikan kepada pemerintah Indonesia pada pertengahan Mei 2008. Pemerintah Indonesia akan kembali membahas draf tersebut secara internal.(*)