Menteri Lingkungan Hidup: Jepang harus berhenti pakai tenaga nuklir
Anggota media dan pegawai Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO) menggunakan pakaian pelindung dan masker berjalan menuruni tangga mesin pemeliharaan bahan bakar pada kolam bahan bakar di dalam reaktor no 4 pembangkit listrik Fukushima Daichi milik TEPCO yang rusak akibat tsunami di perfektur Fukushima, Kamis (7/11). Pemerintah Jepang menyetujui rencana Tepco pada 30 Oktober lalu untuk menarik ribuan batang bahan bakar nuklir dari kolam reaktor No 4. Berisi radiasi setara dengan 14.000 kali jumlah yang dilepaskan pada serangan bom atom Hiroshima 68 tahun lalu, lebih dari 1.300 batang bahan bakar bekas dirakit erat untuk dipindahkan dari gedung yang rentan roboh bila kembali terjadi gempa di wilayah tersebut. (REUTERS/Tomohiro Ohsumi/Pool)
Komentar dilontarkan oleh putra mantan perdana menteri Junichiro Koizumi, seorang pembela anti-nuklir, bisa menjadi bukti kontroversial dalam Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, yang mendukung kembalinya tenaga nuklir di bawah aturan keselamatan baru yang diberlakukan setelah Fukushima.
"Saya ingin mempelajari bagaimana kita akan mengesampingkannya, bukan bagaimana mempertahankannya," kata Shinjiro Koizumi pada konferensi pers pertama Rabu malam, setelah dia ditunjuk oleh Perdana Menteri Shinzo Abe.
Regulator nuklir Jepang diawasi oleh kementerian di bawah Koizumi.
Tiga reaktor di stasiun Fukushima Daiichi, yang dijalankan oleh Tokyo Electric Power, meleleh setelah terkena gempa besar dan tsunami pada Maret 2011, dan memuntahkan radiasi yang memaksa 160.000 orang melarikan diri, banyak yang tidak pernah kembali. .
Sebagian besar reaktor nuklir Jepang, yang sebelum Fukushima, memasok sekitar 30 persen listrik negara itu, sedang melalui proses perizinan ulang di bawah standar keselamatan baru yang diberlakukan setelah bencana menyoroti kegagalan regulasi dan operasional.
Jepang memiliki enam reaktor yang beroperasi saat ini, sebagian kecil dari 54 unit sebelum Fukushima. Sekitar 40 persen dari armada pra-Fukushima sedang dinonaktifkan.
Ayah Shinjiro Koizumi, adalah seorang perdana menteri yang populer dan sekarang pensiun dari parlemen, menjadi pengkritik keras akan energi atom setelah krisis nuklir Fukushima.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang akan selidiki ulang bencana nuklir Fukushima
Baca juga: Operator PLTN Fukushima kantongi izin untuk operasikan dua reaktor
Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019