Nunukan (ANTARA) - Masyarakat perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara menilai dari prestasi Presiden ke-3 BJ Habibie patut diberi gelar pahlawan.

BJ Habibie yang meninggal dunia saat dirawat di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (11/9) sekira pukul 18.00 WIB.

Salah seorang warga perbatasan bernama Fadli di Nunukan, Kamis, menyatakan, instruksi pemerintah agar masyarakat menaikkan bendera setengah tiang adalah sangat wajar.

Baca juga: Gubernur Maluku : Habibie ilmuan dunia

Ia menyatakan, antusiasme masyarakat di daerah itu menaikkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghargaan kepada putra bangsa terbaik.

Mengenai gelar pahlawan yang patut diberikan kepada almarhum atas prestasi BJ Habibie dengan pertimbangan sangat nasionalis dimana tetap kembali ke Indonesia pada zaman orba meskipun telah tinggal di Jerman kala itu, jelas Fadli.

Kemudian, tambah dia BJ Habibie sebagai teknokrat ulung telah memberikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Sebab sosok Presiden ke-3 Indonesia memiliki tipikal yang luwes dan bersahaja.

"Belum ada putra bangsa yang bisa menyamai pak Habibie. Seorang teknokrat sekaligus peletak demokrasi di Indonesia," ujar Fadli.

Pendapat Fadli juga diamini Andi Darwin warga perbatasan lainnya di Kabupaten Nunukan. Menurut dia, BJ Habibie sebagai putra kelahiran Parepare, Sulsel sangat dikenal bagi masyarakat.

Baca juga: ASN Gorontalo hening cipta untuk Habibie

Menurut Andi Darwin, dari prestasi BJ Habibie juga tergambarkan bahwa Habibie telah menjadi ikon bagi bangsa Indonesia yang patut diberikan gelar pahlawan.

Oleh karena itu, pengibaran bendera setengah tiang di rumah-rumah warga merupakan bentuk perhormatan terakhir bagi beliau.

"Sangat patut dan wajib bagi masyarakat Indonesia menaikkan bendera setengah tiang. Karena memang BJ Habibie adalah putra bangsa yang layak diberi gelar pahlawan," kata dia.

Tanggapan lain datang darj Haji Bolong, warga Jalan Lingkar RT 17 Kelurahan Nunukan Timur Kabupaten Nunukan.

Sepeninggal Presiden RI ke-3 BJ Habibie, sudah sepantasnya pemerintah menginstruksikan masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang.

Sebab, almarhum merupakan putra terbaik bangsa Indonesia yang rela berkorban demi negaranya.

Ia mencontohkan, sewaktu tinggal di Jerman yang telah memberikan kehidupan yang lebih baik tetap bersedia kembali di Indonesia.

Ini menandakan bahwa beliau (BJ Habibie) sangat mencintai negaranya. Kecintaannya terhadap Indonesia tersebut sehingga pemerintah wajar memberikan gelar pahlawan.

Baca juga: Karya BJ Habibie warnai perjalanan transportasi Indonesia