Manado (ANTARA) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Dr Joy Tulung mengatakan Habibienomic merupakan salah satu warisan konsep ekonomi berbasis teknologi dari BJ Habibie.

"Konsep Habibienomics, diperkenalkan pertama kali oleh ekonom Kwik Kian Gie tahun 1993 pada sebuah tulisan atau opini yang dimuat di salah satu surat kabar nasional yang merupakan pemikiran dari BJ Habibie," kata Joy di Manado, Kamis.

Joy menambahkan pemikiran Habibie mengenai strategi industrialisasi yang pada intinya adalah membangun perekonomian Indonesia berbasis teknologi.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: BJ Habibie pelopor kemerdekaan pers Tanah Air

"Juga yang berfokus pada competitive advantage, oleh karena itu harus adanya penguasaan teknologi tinggi dalam industri ke depannya," ujarnya.

Habibienomics sebetulnya sebuah aliran pemikiran yang penting dan relevan untuk diterapkan saat ini dan juga mendatang.

Konsep Habibienomic juga, menurutnya bermakna mengembalikan kedaulatan ekonomi Indonesia.

Baca juga: IMA: BJ Habibie Bawa Indonesia Masuk Gerbang Teknologi

Ia berpendapat, pemerintahan saat ini dan mendatang mesti memikirkan kembali konsep Habibienomic ini.

Setiap produk yang dihasilkan rakyat harus bernilai tambah dan memberikan tambahan kesejahteraan bagi mereka, terutama teknologi untuk industri pangan dan energi terbarukan.

Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936, tutup usia di umur 83 tahun pada Rabu pukul 18.05 WIB di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Sebanyak 44 tim dokter dipimpin oleh tim dokter kepresidenan sudah bekerja merawat Habibie sejak presiden ketiga RI tersebut dirawat di RSPAD Gatot Soebroto pada 11 September 2019.

Baca juga: Mahfud MD: Anak bangsa lanjutkan pemikiran BJ Habibie