Koba, Babel, (ANTARA) - Guru dan siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyelenggarakan sholat ghaib atas wafatnya Presiden RI ke tiga BJ Habibie.

Kepala MAN IC Bangka Tengah, Musran di Sungkap usai shalat ghaib, Kamis, merefleksi kembali sejarah dan perjalanan hidup BJ Habibie di hadapan ratusan siswa dan para guru.

"Kita segenap siswa dan guru menyampaikan duka yang sangat mendalam, perlu diingat bahwa beliau sosok yang sangat berjasa dalam sejarah perjalan MAN IC di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: BJ Habibie pelopor kemerdekaan pers Tanah Air

Musran menambahkan, BJ Habibie merupakan pendiri MAN IC sebelum pengelolaannya diserahkan kepada Kementerian Agama RI.

"Jadi kita jangan melupakan sejarah, BJ Habibie tidak hanya seorang negarawan tetapi juga tokoh pendidikan karena di tangan beliau bersama istrinya tercinta sudah menancapkan tonggak dan pondasi pertama pendirian MAN IC," jelasnya.

Musran mengatakan, pada masa itu pernah mendengar BJ Habibie mendirikan lembaga pendidikan yang jumlah siswanya hanya 10 orang, maka sekolah itu sekarang sudah menjelma menjadi MAN IC yang jumlahnya sudah tercatat 23 di seluruh Indonesia.

Baca juga: IMA: BJ Habibie Bawa Indonesia Masuk Gerbang Teknologi

"Bapak teknologi ini mendirikan sekolah dengan penjaringan yang sangat ketat, lembaga pendidikan dengan memadukan ilmu teknologi dan ilmu agama dan sekolah itu sekarang adalah MAN IC," tambahnya.

Ia mengatakan, pertimbangan BJ Habibie meletakkan sekolah yang didirikannya di bawah Kementerian Agama RI tidak lain agar ilmu teknologi dan ilmu agama dapat bergandengan dan berbanding lurus.

"Sekarang tokoh bangsa itu sudah tiada, tetapi jasanya tetap dikenang sepanjang masa. Patut menjadi tauladan anak bangsa, dimana beliau sosok yang jujur, gigih dan tekun," ujarnya.

Baca juga: Mahfud MD: Anak bangsa lanjutkan pemikiran BJ Habibie