Bekasi tuan rumah kualifikasi PON cabang sepatu roda
12 September 2019 08:16 WIB
Atlet sepatu roda dari 21 provinsi mengikuti babak kualifikasi PON XX Papua di International Skating Rink Arena Grand Wisata, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Pradita Kurniawan Syah).
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ditetapkan menjadi tuan rumah babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan dilangsungkan pada tahun 2020 mendatang.
"Pemerintah Kabupaten Bekasi tentunya mendukung dengan memastikan kelengkapan sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan babak kualifikasi PON sepatu roda," kata Plt Kepala Dinas Budaya, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni di Cikarang, Kamis.
Nani mengatakan terpilihnya International Skating Rink Arena Grand Wisata, Tambun Selatan sebagai tuan rumah babak kualifikasi PON Papua karena sirkuit ini memiliki fasilitas yang cukup memadai.
"Bahkan Pak Menpora pernah memuji sirkuit kita ini sebagai sirkuit terbaik se-Indonesia dan telah memenuhi standar internasional," katanya.
Sirkuit yang diresmikan penggunaannya oleh mantan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin pada 2017 lalu itu dibangun dengan anggaran sebesar Rp22 miliar.
"Jaraknya juga tidak jauh dari ibukota jadi wajar kalau terpilih jadi tuan rumah, apalagi fasilitasnya juga mumpuni," kata dia.
Meski begitu Nani mengakui ada sejumlah sarana yang perlu disempurnakan seperti akses jalan menuju sirkuit, perbaikan musala sirkuit, serta ruang terapi.
Pihaknya mengaku akan mengajukan usulan penyempurnaan sarana tersebut kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) agar dapat segera dianggarkan.
Nani meminta segenap atlet yang mengikuti babak kualifikasi ini mampu menunjukkan kualitas terbaiknya karena selain membawa nama harum daerah ajang ini juga diharapkan akan memunculkan bibit atlet sepatu roda yang bakal diproyeksikan ke level internasional.
Ketua Harian Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi), Ganjar Razuni mengatakan babak kualifikasi ini adalah satu tugas dalam mensukseskan PON.
"Sebenarnya ada rasionalisasi atau pemotongan dari jumlah cabang olahraga di PON. Semula 47 kini menjadi 37 cabang olahraga. Namun demikian kita patut bersyukur karena cabang olahraga sepatu roda ini diperjuangkan," katanya.
Ganjar berharap babak kualifikasi ini dapat memacu dan meningkatkan prestasi atlet sepatu roda di seluruh provinsi. Ia juga berharap provinsi yang mengikuti ajang ini telah mempersiapkan atletnya semaksimal mungkin.
"Sebab ajang yang diikuti di setiap provinsi ini juga akan menjadi proses seleksi menuju event internasional yang akan datang baik Sea Games, Asean Games atau Olimpiade," katanya lagi.
Babak kualifikasi cabang olahraga sepatu roda PON ke-XX ini sendiri tengah berlangsung dan berakhir hingga Sabtu (14/09) diikuti 212 atlet dari 21 provinsi.
Baca juga: Tim bola voli DKI targetkan lolos kualifikasi PON 2020 Papua
Baca juga: Atlet tae-kwon do Biak lolos kualifikasi PON XX
"Pemerintah Kabupaten Bekasi tentunya mendukung dengan memastikan kelengkapan sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan babak kualifikasi PON sepatu roda," kata Plt Kepala Dinas Budaya, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni di Cikarang, Kamis.
Nani mengatakan terpilihnya International Skating Rink Arena Grand Wisata, Tambun Selatan sebagai tuan rumah babak kualifikasi PON Papua karena sirkuit ini memiliki fasilitas yang cukup memadai.
"Bahkan Pak Menpora pernah memuji sirkuit kita ini sebagai sirkuit terbaik se-Indonesia dan telah memenuhi standar internasional," katanya.
Sirkuit yang diresmikan penggunaannya oleh mantan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin pada 2017 lalu itu dibangun dengan anggaran sebesar Rp22 miliar.
"Jaraknya juga tidak jauh dari ibukota jadi wajar kalau terpilih jadi tuan rumah, apalagi fasilitasnya juga mumpuni," kata dia.
Meski begitu Nani mengakui ada sejumlah sarana yang perlu disempurnakan seperti akses jalan menuju sirkuit, perbaikan musala sirkuit, serta ruang terapi.
Pihaknya mengaku akan mengajukan usulan penyempurnaan sarana tersebut kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) agar dapat segera dianggarkan.
Nani meminta segenap atlet yang mengikuti babak kualifikasi ini mampu menunjukkan kualitas terbaiknya karena selain membawa nama harum daerah ajang ini juga diharapkan akan memunculkan bibit atlet sepatu roda yang bakal diproyeksikan ke level internasional.
Ketua Harian Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi), Ganjar Razuni mengatakan babak kualifikasi ini adalah satu tugas dalam mensukseskan PON.
"Sebenarnya ada rasionalisasi atau pemotongan dari jumlah cabang olahraga di PON. Semula 47 kini menjadi 37 cabang olahraga. Namun demikian kita patut bersyukur karena cabang olahraga sepatu roda ini diperjuangkan," katanya.
Ganjar berharap babak kualifikasi ini dapat memacu dan meningkatkan prestasi atlet sepatu roda di seluruh provinsi. Ia juga berharap provinsi yang mengikuti ajang ini telah mempersiapkan atletnya semaksimal mungkin.
"Sebab ajang yang diikuti di setiap provinsi ini juga akan menjadi proses seleksi menuju event internasional yang akan datang baik Sea Games, Asean Games atau Olimpiade," katanya lagi.
Babak kualifikasi cabang olahraga sepatu roda PON ke-XX ini sendiri tengah berlangsung dan berakhir hingga Sabtu (14/09) diikuti 212 atlet dari 21 provinsi.
Baca juga: Tim bola voli DKI targetkan lolos kualifikasi PON 2020 Papua
Baca juga: Atlet tae-kwon do Biak lolos kualifikasi PON XX
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: