Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), kembali berada di atas level psikologis 1.500 dolar AS, karena ekspektasi penurunan suku bunga menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis dan pertemuan Federal Reserve (Fed) AS minggu depan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik empat dolar AS atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 1.503,2 dolar AS per ounce, setelah sehari sebelumnya jatuh di bawah nilai psikologis 1.500 dolar AS karena tertekan oleh penguatan dolar AS.

Investor memperkirakan ECB akan memberikan penurunan suku bunga lebih jauh ke wilayah negatif dan langkah-langkah potensial lainnya ketika para pembuat kebijakan bertemu Kamis.

Pertemuan ECB akan menjadi pemanasan untuk pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed) minggu depan, sementara para pedagang memperkirakan penurunan 25 basis poin lagi untuk kisaran target suku bunga dana federal (FFR).

Namun, kenaikan logam mulia dibatasi oleh greenback yang lebih kuat. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,32 persen menjadi 98,64 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 1,6 sen atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 18,17 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 3,6 dolar AS atau 0,38 persen, menjadi menetap pada 940,2 dolar AS per ounce.

Baca juga: Bursa saham Spanyol melemah, Indeks IBEX-35 ditutup turun 18,70 poin

Baca juga: Bursa Efek London menguat, Indeks FTSE-100 berakhir naik 0,96 persen